Kurs Rupiah 18 Juli 2022 Diprediksi Menguat, Imbas Optimieme The Fed Takkan Menaikkan Suku Bunga Hingga 100 Bp

Kurs Rupiah 18 Juli 2022 Diprediksi Menguat, Imbas Optimieme The Fed Takkan Menaikkan Suku Bunga Hingga 100 Bp

Ilustrasi Rupiah. FOTO: Mohamad Trilaksono - Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kurs rupiah 18 Juli 2022 diprediksi menguat terbatas pada awal pekan ini. Pelaku pasar sedikit lega karena Federal Reserve (The Fed) diprediksi tak akan menaikkan suku bunga acuan sampai 100 basis poin pada Juli 2022.

Mengutip data Bloomberg, Senin 18 Juli 2022 pukul 09.05 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.970 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 26 poin atau 0,17 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Jumat sore kemarin 15 Juli 2022 di level Rp14.996 per dolar AS.

(BACA JUGA:Teddy Gusnaidi Beri Sindiran Menohok Bagi Orang-orang yang Menganggap Peristiwa Sri Lanka Bakal Terjadi di RI)

(BACA JUGA:Chusnul Chotimah: Islamophobia Adalah Politik Identitas Terbaru, Sama Seperti Cap PKI )

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, kurs rupiah 18 Juli 2022 diprediksi menguat terhadap dolar AS, seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko. 

"Indeks saham Asia dibuka positif pagi ini mengikuti indeks saham AS dan Eropa yang ditutup positif pada perdagangan akhir pekan kemarin," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Senin pagi.

Membaiknya sentimen pasar ini mungkin disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang berubah dimana berdasarkan Fed Watch Tool dari CME, pasar kini berekspektasi the Fed mungkin hanya akan menaikan suku bunga acuan sebesar 75 bp dibandingkan sebelumnya 100 bp di bulan Juli 2022.

Dari dalam negeri sendiri, surplus perdagangan RI yang ke 26 bulan beruntun masih bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Surplus ini membantu menambah suplai dolar AS di tanah air.

(BACA JUGA:Harga Emas Antam 18 Juli 2022 Naik Tipis, Cek Harganya Disini)

(BACA JUGA:IHSG 18 Juli 2022 Berpeluang Rebound, Simak Deretan Saham Rekomendasi Analis Hari Ini)

Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif masih membayangi pergerakan harga di pasar keuangan sehingga mungkin penguatan rupiah tidak terlalu jauh.

"Potensi penguatan ke kisaran Rp14.930 per dolar AS dengan resisten di kisaran Rp15.000 per dolar AS," pungkas Ariston.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: