Menurun Signifikan, Angka Pengangguran di Kabupaten Tangerang Tahun 2021 Tersisa 166 Ribu Orang

Menurun Signifikan, Angka Pengangguran di Kabupaten Tangerang Tahun 2021 Tersisa 166 Ribu Orang

Ilustrasi - Buruh atau Pekerja saat keluar dari pabrik -Khanif Lutfi-dok fin.co.id

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengklaim angka pengangguran di daerah itu menurun sejak tahun 2021. 

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Disnaker Kabupaten Tangerang, Iis Kurniati mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, tahun 2020 lalu angka pengangguran mencapai 239.788 orang.

(BACA JUGA:Pemkab Tangerang Gelar Job Fair Online 2022, Begini Caranya Daftarnya)

(BACA JUGA:Jamaah Haji Asal Kabupaten Tangerang Mulai Dipulangkan Besok, Cek Jadwal Kedatangannya Disini)

Angka pengangguran tersebut, kata dia, menurun di tahun 2021 menjadi 166.769 orang. 

"Kalau data tahun 2022 memang belum keluar yah, karena mereka (BPS) itu rilis data per Agustus, tapi memang berdasarkan data yang sudah ada angka pengangguran di tahun 2021 menurun dibandingkan tahun 2020," kata Iis kepada FIN.CO.ID, Minggu 17 Juli 2022.

Menurutnya, selain karena dampak pandemi Covid-19, fenomena pengangguran di Kabupaten Tangerang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina.

Perang itu membuat banyak perusahaan manufaktur dengan tujuan Rusia dan Ukraina menjadi sepi order dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

(BACA JUGA:Pajero Sport Pimpin Penjualan Segmen SUV Ladder Frame Bulan Juli 2022)

(BACA JUGA:Siapa Jagoan-jagoan MPV di Bulan Juni 2022? Cek Disini Angka Penjualannya)

"Jadi memang karena sepi order dampak dari perang di Ukraina, oleh buyer ordernya dikurangi jadi hasil produksinya menurun, orderannya merosot," ucapnya

Masih menurut Iis, sebagian besar perusahaan yang melakukan PHK hingga membuat jumlah pengangguran bertambah yakni perusahaan padat karya dan industri sepatu. 

Di tahun 2020 saja, tercatat ada 11 perusahaan di Kabupaten Tangerang yang gulung tikar akibat pandemi Covid-19.

"Kalau data perusahaan yang tutup tahun ini saya belum tahu mudah-mudahan nggak ada. Tapi kalau penurunan produksi memang ada, akibat order yang berkurang," tuturnya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: