Biaya Wisata Ke Taman Nasional Komodo Rp3,75 Juta per Orang

Biaya Wisata Ke Taman Nasional Komodo Rp3,75 Juta per Orang

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.-Twitter/@sandiuno-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Biaya wisata ke Taman Nasional (TN) Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp3,75 juta per orang disebut untuk biaya keseluruhan konservasi destinasi tersebut.

Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno jika biaya kunjungan untuk konservasi tersebut selama setahun.

(BACA JUGA:Ternyata 78 Persen Masyarakat Indonesia Setuju, Undang Rusia dan Ukraina di KTT G20)

Biaya itu hanya berlaku di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan beberapa kawasan perairan sekitarnya.

“Saya cukup yakin kebijakan ini banyak menarik wisatawan yang akan menghargai upaya konservasi kita dan ikut membangun destinasi-destinasi lain di NTT ini untuk menjadi destinasi unggulan,” ujarnya, Senin, 11 Juli 2022.

Sandiaga menyatakan, pemerintah fokus mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang bakal memberikan manfaat dari segi ekonomi maupun segi pelestarian lingkungan.

Karena itu, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi NTT, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Balai TN Komodo melakukan berbagai upaya untuk memberikan solusi pengembangan pariwisata dan konservasi di TN Komodo.

(BACA JUGA:Polisi Periksa Tiga Saksi, Buntut Kasus Penembakan Anggota Polri di Rumah Kadiv Propam)

Salah satunya ialah pembatasan kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar 200 ribu orang per tahun mengingat sebelumnya kedatangan wisatawan ke destinasi tersebut mencapai 300-400 ribu orang per tahun sehingga memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan ekosistem di kawasan itu.

“Kajian daya dukung dan daya tampung di Taman Nasional Komodo menjadi basis kita,” ungkap Sandiaga.

Berdasarkan kajian daya dukung serta daya tampung berbasis jasa ekosistem dan keutuhan konservasi di TN Komodo, didapati rekomendasi untuk memberlakukan biaya konservasi sekaligus keharusan adanya pembatasan pengunjung.

Menurut Koordinator Pelaksana Program Konservasi TN Komodo Carolina Noge, ada beberapa isu yang perlu ditangani di kawasan tersebut. Pertama ialah pengelolaan sampah, lalu tata kelola, serta pengamanan dan pengawasan kawasan.

(BACA JUGA:Survei Menunjukkan, 67,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi, Meningkat Dibanding April 2022)

“Kami dapati bahwa pengurangan nilai jasa ekosistem ini ternyata bukan hanya terjadi secara alamiah, tapi juga adanya aktivitas manusia (wisatawan) di dalamnya. Karena itu, kami memutuskan untuk melakukan pemberlakuan pembatasan dengan kompensasi biaya konservasi,” ucap Caroline.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: