Harga Emas Dunia Jatuh ke Level Terendah Lebih Dari 9 Bulan, Imbas Penguatan Dolar AS

Harga Emas Dunia Jatuh ke Level Terendah Lebih Dari 9 Bulan, Imbas Penguatan Dolar AS

Ilustrasi emas batangan internasional-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas dunia jatuh ke level terendah lebih dari 9 bulan, Rabu, sebagai imbas dari penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu risalah pertemuan Juni Federal Reserve (Bank sentral amerika The Fed) menetapkan kebijakan moneter yang lebih "restriktif".

Harga emas di pasar spot anjlok 1,4 persen menjadi USD1.738,99 per ounce pada pukul 01.52 WIB, setelah melemah 2,6 persen pada sesi Selasa, sebagian besar tidak berubah setelah rilis risalah The Fed, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu 6 Juli 2022 atau Kamis 7 Juli 2022 dini hari WIB.

(BACA JUGA:Resesi Global Menghantui, Harga Minyak Dunia Turun Lagi ke Kisaran USD 100 Per Barel)

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1,6 persen menjadi USD1.736,5 per ounce.

Dolar mencapai level tertinggi dua dasawarsa, naik 0,5 persen, muncul sebagai tempat perlindungan pilihan akhir-akhir ini bagi investor yang ingin melindungi diri dari kekhawatiran resesi, sementara juga membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Risalah The Fed menunjukkan peserta rapat membenarkan kenaikan 0,75 poin persentase dan kemungkinan peningkatan 50 atau 75 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini.

"Reaksi harga emas agak diredam karena sudah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga tajam lainnya pada Juli," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

(BACA JUGA:Dolar Amerika Anjlok, Harga Emas Hari Ini Naik)

"Dalam beberapa sesi terakhir, emas menyerah pada sentimen  risk-off  ketika dolar lebih diuntungkan."

Kenaikan suku bunga untuk melawan lonjakan inflasi meningkatkan  opportunity cost  memegang emas, yang tidak memberikan imbal hasil.

"Risalah Fed yang  hawkish  itu menunjukkan 'sikap yang bahkan lebih membatasi', tidak memberikan kelegaan bagi pasar logam," kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York.

"Kendati reli  short-covering  mungkin terjadi jika data  payroll  melemah, kenaikan yang bertahan lama (untuk emas) akan membutuhkan pembacaan IHK Amerika yang lebih lemah minggu depan. Itu diperlukan untuk menarik The Fed kembali dari meluncurkan aksi pengetatan besar-besaran lainnya."

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: