Waspada! Jokowi Bilang Puncak Kasus COVID-19 Terjadi Pekan Depan

Waspada! Jokowi Bilang Puncak Kasus COVID-19 Terjadi Pekan Depan

COVID-19 Ilustrasi-Kemenkes-Kemenkes

JAKARTA, FIN.CO.ID - Puncak kasus Covid-19 yang dipicu subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi akan terjadi pada pekan depan. 

Untuk meminimalisir tingkat keparahan, TNI, Polri, Kemenkes dan BNPB diminta menggencarkan operasi vaksinasi kepada masyarakat.

(BACA JUGA:Sepekan Terakhir, Kasus COVID-19 di Kabupaten Tangerang Naik, Subvarian BA.4 dan BA.5 Diduga Jadi Penyebab)

"Kasus per 3 Juli kemarin ada 1.614 kasus. Diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini. Yaitu minggu kedua atau minggu ketiga," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas membahas evaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Jokowi menyoroti vaksinasi penguat (booster vaccine) yang secara nasional baru mencapai 24,5 persen dari target yang ditetapkan. 

"Saya perintahkan kapolri, Panglima TNI, Kementerian Kesehatan dan BNPB mendorong terus agar vaksinasi booster bisa dilakukan. Terutama di kota-kota yang memiliki interaksi antarmasyarakatnya tinggi," tegas Jokowi.

Dia menekankan jajarannya perlu menggaungkan kembali pentingnya penerapan protokol kesehatan.

(BACA JUGA:Menkeu: PDB Riil Indonesia 2021 Capai 101,6 Persen, Lewati Level Masa Sebelum Pandemi COVID-19)

"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid-19 ini bisa mengganggu perekonomian nasional," imbuhnya.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Penambahan per harinya sudah lebih dari 2.000 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan tetap pada level 1.

Dijelaskannya, meskipun penambahan kasus Covid-19 di Indonesia, namun pemerintah tetap akan memberlakukan PPKM Level 1.

(BACA JUGA:Pandemi Covid-19, Jumlah Pengangguran Terus Meningkat)

Menurutnya, penetapan PPKM Level 1 sesuai dengan ketentuan versi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: