Banyak Industri, Pasar Kemis Tangerang Jadi Daerah Dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia

Banyak Industri, Pasar Kemis Tangerang Jadi Daerah Dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia

Ilustrasi - Polusi udara/kualitas udara buruk (pexels-pixabay)--

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, meraih posisi pertama dengan kualitas udara terburuk di Indonesia.

Hal itu berdasarkan hasil survei Lembaga Data Kualitas Udara (IQ Air) yang menempatkan wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada posisi pertama di Indonesia sebagai kota atau daerah kualitas udara terburuk.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

Dari data yang ditampilkan melalui laman resmi IQ Air mencatat kualitas udara di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mencapai indeks 164. 

Adapun Indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 sebagai kategori udara tidak sehat.

Dengan konsentrasi "particulate matter" (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan. 

(BACA JUGA:Top! Pemkab Tangerang Raih 3 Penghargaan P4 dari KemenPan-RB)

Lembaga IQ Air pun menyarankan masyarakat sekitar untuk menggunakan masker, menutup jendela ruangan dan menghindari aktivitas di luar ruangan. 

Sementara, menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Achmad Taufik mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara di wilayahnya.

Salah satunya menjaga fungsi kelestarian lingkungan hidup agar lebih hijau, sejuk, dan teduh dengan merencanakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di tiap wilayah kecamatan Pasar Kemis. 

"Karena Pasar Kemis itu salah satu daerah industri di Kabupaten Tangerang, maka tingkat kualitas udara sangat rendah" katanya. 

(BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang Naik 4,63 Persen, Tapi Jumlah Petani Makin Nyusut)

Ia mengungkapkan, pemantauan kualitas udara secara berkala juga telah dilakukan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: