Bidik Digital dan Energi, Jerman Tertarik Berinvestasi di Indonesia

Bidik Digital dan Energi, Jerman Tertarik Berinvestasi di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier-Sekretariat Presiden-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah Jerman tertarik akan berinvestasi di Indonesia.

Investasi yang dilirik Jerman adalah sektor infrastruktur, digital dan energi.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

(BACA JUGA:Agus Gumiwang Beberkan Kemajuan PIDI 4.0 ke Delegasi Bisnis Jerman)

"Mereka perusahaan-perusahaan di bidang digital, database, kemudian perusahaan infrastruktur. Kemudian juga perusahaan yang terkait dengan financial inclusion dan future energi. Mereka juga tertarik dengan green hydrogen, dan yang sudah berjalan dengan Kadin Indonesia terkait vokasi, di mana vokasi ini perlu dilanjutkan," katanya usai menghadiri Temu Bisnis antara Delegasi Bisnis Jerman dan Indonesia di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0), Kamis, 16 Juni 2022.

Dikatakannya, kerja sama sektor vokasi antara kedua negara perlu dilanjutkan. Sebab hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan keahlian sumber daya manusia Indonesia.

Airlangga  juga menyebut Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengapresiasi pembangunan PIDI 4.0 dengan berbagai inovasi di dalamnya. 

(BACA JUGA:Indonesia Bahas Kerjasama Produksi Vaksin dan Barang Elektronik dengan Jerman)

Sehingga, kerja sama kedua negara dapat semakin ditingkatkan di berbagai sektor, termasuk teknologi digital.

"Tadi, Presiden Jerman melihat dan mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia. Tentu dalam rangka 70 tahun hubungan Indonesia-Jerman banyak yang bisa kita dorong. Terutama, pada posisi Jerman yang sedang memimpin G7 dan Indonesia sebagai Presidensi G20," ujar Airlangga.

Ditambahkannya, Steinmeier juga mengatakan, dengan berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, pandemi Covid-19, konflik antara Rusia-Ukraina, dan harga komoditas yang tinggi, Jerman merasa penting untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia.

"Hal ini karena yang diselesaikan adalah persoalan global, tidak hanya bilateral antara Indonesia-Jerman. Karena ini juga terkait ketahanan pangan," katanya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: