Akan tetapi, Gus Baha menyebut bahwa akan timbul suatu perkara baru apabila pendapat itu dibandingkan dengan suara dangdut.
"Tapi misalnya madzhab (pendapat) itu kamu pakai, lalu ada pertanyaan, “Dangdut saja keras, kenapa kalimat thayyibah tidak boleh keras? Masalah lagi," ucapnya smabil tertawa.