IDEAS: Akuisisi UUS BTN Oleh BSI Tak Tepat, Sebaiknya Dibatalkan

Senin 26-09-2022,12:16 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Pasca merger 3 bank BUMN syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), perbankan syariah Indonesia terus melakukan konsolidasi. Terkini, BSI resmi mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) BTN. 

Dalam konferensi pers rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Corporate Secretary BSI mengungkapkan proses integrasi UUS BTN dengan BSI tengah berlangsung.

BACA JUGA: Bangun Digital Payment Ekosistem UMKM, BRI Jalin Kerjasama Layanan Pada Platform AYO SRC

BACA JUGA:Bisnis Menjadi Lebih Mudah dengan Tabungan BTN Bisnis

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menilai rencana akuisisi UUS BTN oleh BSI sebaiknya dibatalkan. 

Yusuf beralasan, pembatalan itu sebaiknya dilakukan karena lemah dalam mengembangkan perbankan syariah dan minim visi untuk membesarkan industri, dimana opsi penggabungan terlihat dipilih semata untuk menghindari kewajiban spin-off UUS BTN pada akhir 2023.

Konsolidasi industri perbankan syariah di tahap awal, terutama oleh bank BUMN syariah yang merupakan pemimpin pasar, adalah sebuah langkah yang berpotensi kontraproduktif bagi perkembangan industri dan kemaslahatan umat. 

“Konsolidasi prematur berpotensi mencegah bank syariah mendalami ceruk pasar yang spesifik dan menjadi besar dengan strategi spesialisasi bisnis. Konsolidasi prematur juga berpotensi membatasi pilihan konsumen bank syariah, terlebih ketika sebuah bank syariah memiliki positioning dan core business yang unik dan telah tertanam kuat di benak konsumen,” kata Yusuf, dalam keterangan tertulisnya, Senin  26 September 2022.

BACA JUGA:SMF Terbitkan Obligasi PUB VI Tahap III Tahun 2022 Sebesar Rp3 Triliun

BACA JUGA:Kabar Bagus Banget, Kemenkeu Siapkan Rp 156 Triliun untuk Pensiunan dan THR ASN, Polri dan TNI

Dalam kasus merger 3 bank BUMN syariah pada 2021, industri perbankan syariah nasional telah kehilangan bank syariah yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan mikro untuk usaha kecil yang melekat pada BRI Syariah. 

“Kini, industri perbankan syariah nasional kembali berpotensi kehilangan bank syariah yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah, terutama KPR subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang melekat pada UUS BTN,” ujar Yusuf. 

Lebih jauh, konsolidasi bank BUMN syariah sejak awal terlihat tidak memiliki visi membesarkan industri. Merger 3 bank BUMN syariah meski signifikan meningkatkan aset BSI dan menempatkannya menjadi bank terbesar ke-7 di tanah air, namun dengan ketiadaan injeksi modal baru, aksi korporasi tersebut tidak memberi dampak langsung pada upaya memperbesar pangsa pasar perbankan syariah. 

Rencana akuisisi UUS BTN oleh BSI juga terlihat minim visi membesarkan industri dimana opsi penggabungan terlihat dipilih semata untuk menghindari kewajiban spin-off UUS BTN pada akhir 2023. 

Kategori :