China dan Taiwan Memanas, Pengamat Militer: Kalau Perang Lebih Besar dari Rusia-Ukraina

Kamis 22-09-2022,19:09 WIB
Reporter : Khanif Lutfi
Editor : Khanif Lutfi

JAKARTA, FIN.CO.ID - Memanasnya hubungan China dengan Taiwan bisa berimbas terhadap ekonomi di dunia, khususnya Indonesia.

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai jika perang sampai terjadi, imbasnya bukan hanya dirasakan Indonesia namun juga dunia. 

(BACA JUGA:Putin Panggil Tentara Profesional, Warga 'Usia Tempur' Berbondong-bondong Tinggalkan Negara Beruang Merah)

"Bahkan lebih besar dibanding perang Rusia-Ukraina," kata Connie, Kamis 22 September 2022. 

Connie mengatakan bahwa potensi meletusnya perang di China imbas dari maraknya kehadiran Amerika Serikat di kawasan tersebut.

Menurut Connie, selain lokasi yang lebih dekat dengan Indonesia, Taiwan maupun China memiliki pengaruh cukup kuat bagi dunia, khususnya di sektor ekonomi. 

"Taiwan war berbahaya, kenapa? Sebab, Taiwan berada di jalur logistik dunia," kata dia.

(BACA JUGA:Urusan Taiwan, Xi Jinping Ingatkan Biden Jangan Ikut Campur, Seseorang yang Bermain Api akan...)

Ia mengatakan sebanyak 33 persen perdagangan laut ("seaborne trade") dunia melalui Selat Taiwan, termasuk kontribusi terhadap perdagangan dunia ("world trade"), China menyumbang 12,4 persen, AS sebesar 8,1 persen, dan Taiwan 1,7 persen.

"Taiwan war (perang Taiwan) akan menyebabkan PDB AS diproyeksikan akan menurun 5-10 persen dan China 25-35 persen," kata dia.

Dia mengatakan besarnya dampak yang dirasakan dunia seharusnya bisa diantisipasi. 

Indonesia bersama negara kawasan bisa mengambil peran untuk ikut mendinginkan tensi di kawasan tersebut.

(BACA JUGA:China Geram, Kirim Kapal Perang dan Jet Tempur Bayangi Kapal Perang Amerika yang Lintasi Selat Taiwan)

"Kita sebagai negara yang ada di negara kawasan harus yakin bahwa kita mampu menghentikan niat Amerika Serikat untuk membuat perang di Taiwan karena bisa membuat 'collapse of the world'," ujar dia.

Kategori :