I6 Sopir dan Calo Taksi Gelap Ditangkap Polres Bandara Soetta, Satu Orang Positif Sabu

fin.co.id - 16/05/2025, 16:30 WIB

I6 Sopir dan Calo Taksi Gelap Ditangkap Polres Bandara Soetta, Satu Orang Positif Sabu

Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Ronald Sipayung. (Rikhi Ferdian)

fin.co.id -  Polres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil meringkus 16 orang dalam operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar selama satu pekan ini.

Mereka yang tertangkap terdiri dari sopir dan calo taksi gelap, calo barang dan juru parkir liar. Polisi juga menangkap seorang calo yang diduga mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Ronald Sipayung mengatakan, para pelaku yang terjaring itu cukup meresahkan masyarakat dan pengguna jasa Bandara Soekarno Hatta.

"Meresahkan, karena kadang mereka kerap melakukan paksaan agar penumpang memberi uang," ujar Ronald, Jumat, 16 Mei 2025.

Ronald menuturkan, belasan orang itu ditangkap ketika beraksi di Terminal 1, 2 dan kawasan kargo serta tempat parkir Bandara Soekarno Hatta.

Ronald menegaskan bahwa operasi Berantas Jaya yang telah digelar selama enam hari itu untuk memastikan kawasan Bandara Soekarno Hatta bebas dari aksi premanisme.

"Tidak ada tempat preman di Bandara Soekarno Hatta," tegasnya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Kompol Yandri Mono menambahkan, 16 orang yang terjaring dalam operasi Berantas Jaya 2025 itu diduga akan melakukan tindak pidana pemerasan yang menganggu kenyamanan penumpang di bandara Soekarno Hatta.

"Aksi mereka ini cukup meresahkan dan menganggu kenyamanan penumpang," kata Yandri.

Dalam operasi tersebut Tim Reskrim mengamankan YP, 35 tahun, seorang calo penumpang yang pada saat diamankan diduga baru saja mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kemudian dilakukan pemeriksaan dari tangan pelaku kami temukan perangkat dan narkoba sabu," ujar Yandri.

Pelaku selanjutnya langsung diserahkan ke Bagian Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Yandri menambahkan, sejauh ini banyak masyatakat yang mengeluhkan cukup terganggu dan merasa tidak nyaman dengan adanya para calo tersebut.

"Mereka bekerja tidak sesuai aturan yang ada di bandara. Mereka kerap melakukan paksaan terhadap penumpang," ujarnya.

Selain melanggar regulasi, menurut Yandri, aksi belasan orang tersebut juga menganggu orang yang melakukan kegiatan usaha di bandara.

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis