Catatan Dahlan Iskan . 30/04/2025, 05:19 WIB

Barong Bola

Penulis : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

"Di sana," ujar petugas sambil menunjuk ruang kiri.

Ruang itu besar sekali. Sekitar 16 x 42 meter. Layar-layar lebar memenuhi dinding. Lebarnya layar-layar itu sekitar 6 x 8 meter. Ada empat layar di kiri. Empat layar di kanan. Tiga layar di depan. Atraktif sekali. Semua menampilkan sepak bola. Gambarnya tajam sekali.

Di sebelah kanan masih ada ruang yang besarnya sama. Kami tidak diarahkan ke situ. Di situlah supporter MU berkumpul.

Saya mengintip ke situ. Sedih semua. Saya lihat skor di layar: MU lagi kalah lagi. Dikalahkan Bournemouth 0-1.

Pertandingan Liverpool sendiri belum dimulai. Masih lama. Saya menonton MU dulu. Syukurlah, berkat saya tonton, MU bisa membalas kekalahan. Akhirnya 1-1.

Sambil nonton MU, saya jalan-jalan ke berbagai ruangan di gedung itu. Ada permainan basket satu bola. Bisa untuk delapan orang. Ada permainan balap mobil. Balap motor. Apa saja.

Lalu saya sampai ke ruang paling kanan: lebih penuh dari yang di depan tadi. Saya pun bertanya dalam hati: kenapa kami tadi tidak diarahkan masuk ke ruang yang ini.

Rupanya itu ruang khusus untuk penggemar kelas fanatik. Semua meja dan kursi sudah penuh. Harus memesan kursi lebih dulu. Tidak ada kursi kosong untuk yang go show.

Ruang khusus ini lebarnya sekitar 12 meter. Panjangnya 24 meter. Penuh. Padat. Bising. Sangat mirip suasana di stadion.

"Terima kasih, Anda bisa menemukan tempat nobar ini. Lain kali mau nonton di sini saja," kata saya kepada Alvand.

Hampir semua penontonnya orang Tionghoa. Jarang yang minum bir. Beda dengan nobar di Amerika atau Eropa. Kalau toh ada satu dua bule itu dari Rusia atau Eropa Timur. Bule Amerika dan Eropa kian jarang terlihat di Shanghai.

Udara ruangan bersih. Tidak ada yang merokok. Beda dengan nobar di Jakarta atau Surabaya.

Di Wuhan, bos di sana mengatakan ''bebek telah mempersatukan selera dunia''. Di Shanghai malam itu ''bola telah mempersatukan bangsa''. Sayang Trump bukan penggemar sepak bola.

Saya ingat tahun-tahun pertama mulai tergoda sepak bola. Saya ciptakan jargon untuk kaus supporter ''Kami Haus Gol Kamu''. Bunyi di kaus itu:

Satu Nusa

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com