fin.co.id- Oknum guru ngaji yang diduga cabuli 20 remaja di Tangerang sempat menikah namun rumah tangganya bertahan hanya dua bulan.
Kanit 5 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Ghala Rimba mengatakan, pelaku yang bernama Wahyudin (W) itu sempat menikah pada 2010.
Namun, hanya dua bulan menikah lalu bercerai karena sang istri tidak pernah disentuh oleh tersangka. Hal ini karena diduga pelaku punya kelainan seksual.
"Istri ada tapi sudah cerai, cuma nikah kurang lebih dua bulanan terus cerai, gak pernah disentuh sama tersangka, anak belum ada," katanya kepada awak media, Sabtu 1 Februari 2025.
"Sekitar 2010-an (Menikah, red) kalau hasil riksa tsk," lanjutnya.
Sebelumnya Wahyudin yang lecehkan 20 orang di Tangerang bakal dicek psikologisnya.
Baca Juga
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan W bakal dicek apakah pedofil atau tidak.
"Tentunya kami akan periksakan secara psikologis. kami akan menggandeng maupun psikologi forensik nantinya kami akan libatkan. sehingga akan kita teliti, termasuk akan kita kaji secara mendalam tadi. Nanti yang melakukan analisis adalah psikolog atau psikiater," katanya kepada awak media, Jumat 31 Januari 2025.
Oknum guru ngaji tersebut disebut memberikan handphone, wifi atau hotspot, hingga memberi imbalan uang kepada korbannya.
"Tersangka W alias I menyediakan kurang lebih 8 unit HP dengan maksud agar korban anak bisa bermain handphone secara gratis di rumahnya, menyediakan hotspot secara gratis, makanan gratis, rokok pada anak-anak serta memberikan imbalan guna memperlancar perbuatan cabulnya itu," bebernya.
Pelaku beraksi di rumahnya dan berpura-pura sakit lalu bisa disembuhkan dengan air mani korban.
"Pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban, anak-anak," ujarnya.
"Sehingga, pelaku melakukan pencabulan terhadap korban anak tersebut," lanjutnya.
Sebelumnya total 20 orang jadi korban dugaan pelecehan oleh oknum guru ngaji di Tangerang.