fin.co.id - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengungkapkan bahwa Qatar akan menambah investasinya dengan membangun 5 juta unit rumah tambahan.
Qatar berkomitmen untuk menambah investasi perumahan di Indonesia hingga 6 juta rumah
Sebelumnya, negara kaya Timur Tengah ini telah berkomitmen untuk membangun 1 juta rumah di kawasan perkotaan Indonesia, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri PKP Maruarar Sirait dan Investor Perumahan Kerajaan Qatar, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani, berlangsung di Istana Merdeka pada 8 Januari 2025.
Baca Juga
- BUMN Hadir di INACRAFT 2025: Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Keandalan Listrik Meningkat, PLN Catat Penurunan Durasi dan Frekuensi Gangguan di 2024
Pembangunan rumah ini merupakan bagian dari kontribusi Qatar dalam mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Qatar Tambah Komitmen, Target 6 Juta Rumah
Fahri Hamzah menjelaskan, setelah penandatanganan MoU untuk 1 juta rumah, pejabat Kantor Perdana Menteri Qatar menyatakan tambahan komitmen sebesar 5 juta rumah. Dengan komitmen baru ini, Qatar secara total akan berinvestasi dalam pembangunan 6 juta rumah di Indonesia.
Program ini sejalan dengan program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan untuk mengatasi backlog perumahan yang sudah mencapai 10 juta unit dan jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 26,9 juta. Rencananya, 2 juta rumah akan dibangun di perdesaan, sementara 1 juta rumah akan dibangun di perkotaan.
Dukungan Internasional Semakin Mengalir
Tidak hanya Qatar, negara-negara lain juga mulai tertarik berinvestasi dalam sektor perumahan Indonesia. Fahri menambahkan bahwa sebelumnya Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan akan berinvestasi untuk membangun 1 juta unit rumah.
Baca Juga
- Tegas! Mentan Amran Tekankan Pentingnya Meritokrasi dan Antikorupsi
- Dukung Swasembada Pangan, Brantas Abipraya Tuntaskan Irigasi Jengkol di Subang Tepat Waktu
Setelah mendengar komitmen Qatar, UEA disebut-sebut akan meningkatkan jumlah rumah yang akan dibangun. Selain itu, China juga mencanangkan pembangunan 1 juta rumah.
Namun, meskipun banyak investor luar negeri yang tertarik, pemerintah Indonesia mengakui bahwa APBN tidak mampu sepenuhnya menutupi kebutuhan perumahan yang besar ini.
Oleh karena itu, pemerintah membuka peluang seluas-luasnya untuk sektor swasta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, agar dapat berkontribusi dalam sektor perumahan.
Keberlanjutan dan Tantangan Program
Keberlanjutan program 3 juta rumah kini berada di tangan sektor swasta dan investor luar negeri. Dengan kontribusi Qatar yang sangat besar, Indonesia bisa lebih cepat mengatasi masalah perumahan.
Namun, tantangan tetap ada. Mulai dari perizinan hingga infrastruktur yang mendukung pembangunan rumah-rumah tersebut.
Pemerintah Indonesia berharap investasi luar negeri ini akan mempercepat penyelesaian permasalahan perumahan. Dengan jumlah rumah yang tidak layak huni yang begitu besar, harapan masyarakat terhadap pemerintah dan sektor swasta semakin tinggi untuk segera mengatasi masalah ini. (*)