fin.co.id - Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) terjadi di lepas pantai selatan Jepang pada Senin, 13 Januari 2025.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat, berlokasi sekitar 7 mil di tenggara Miyazaki, Jepang.
Seismolog masih meninjau data yang tersedia dan kemungkinan akan memperbarui informasi terkait kekuatan gempa yang dilaporkan. Selain itu, data tambahan yang dikumpulkan tentang gempa ini dapat digunakan untuk memperbarui peta tingkat keparahan guncangan.
Baca Juga
- Kecelakaan Pesawat Filipina Tewaskan Satu Prajurit Amerika Serikat dan 3 Kontraktor
- Gencatan Senjata Gaza dan Israel: Pemimpin Jerman dan Inggris Serukan Penerapan Penuh Kesepakatan
Setelah melakukan penyelidikan, Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan bahwa gempa tersebut tidak memerlukan tindakan khusus terkait aktivitas seismik di Palung Nankai.
Palung Nankai merupakan wilayah di mana Lempeng Laut Filipina bergerak di bawah Lempeng Eurasia di dasar laut lepas pantai barat daya Jepang. Wilayah ini dikenal sebagai sumber gempa besar yang biasanya terjadi setiap 100–150 tahun. Gempa kuat di sekitar daerah tersebut sering dianggap sebagai potensi indikasi terjadinya gempa besar di masa depan.
Setelah gempa pada Senin, peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah Miyazaki dan Kochi di selatan Jepang, dengan perkiraan gelombang maksimum setinggi satu meter (3,3 kaki).
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan bahwa tsunami setinggi 20 sentimeter (7,8 inci) kemudian tercatat mencapai kota Miyazaki.
Namum kemudian semua peringatan tsunami resmi dicabut sekitar pukul 02.50 GMT.
Baca Juga
- Meksiko Bersumpah akan Balas Kebijakan Trump yang Naikkan Tarif Impor 25 Persen
- Pesawat Ambulan AS Jatuh di Philadelphia, Tidak Ada Korban Selamat
Tidak ada gangguan yang dilaporkan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ikata di Jepang bagian barat maupun di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sendai di Prefektur Kagoshima, dua fasilitas yang paling dekat dengan lokasi gempa. (*)