fin.co.id - Mantan Menkopolhukam Mahfud MD baru-baru ini menjadi sorotan terkait aksi patwal yang mengawal Lexus LX 570 berpelat nomor RI 36, yang sempat mendapat kecaman karena menunjukkan sikap arogan dengan meminta jalan di tengah kemacetan. Mahfud MD kemudian mengklarifikasi bahwa mobil tersebut bukanlah miliknya.
Awalnya, Mahfud MD menyadari adanya keributan di media sosial mengenai mobil berpelat RI 36 yang diawaki petugas patwal. Untuk mencari tahu lebih lanjut, Mahfud menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) untuk mengetahui siapa pemilik mobil dinas tersebut.
"Saya mencoba bertanya melalui sebuah akun AI, siapa pemegang mobil dinas tersebut. Saya kaget karena jawaban akun AI menyebut bahwa mobil tersebut dipergunakan oleh Mahfud MD dan terdaftar sebagai mobil dinas Menkominfo/Komdigi," ungkap Mahfud melalui akun media sosial X pada Sabtu (11/1/2025).
Mahfud menegaskan bahwa ia tidak pernah menggunakan mobil tersebut. "Dulu, saya pernah merangkap sebagai Plt. Menkominfo, tetapi tetap menggunakan mobil dinas Menko Polhukam dengan pelat RI 14. Saat menjabat Ketua MK (2008-2013), saya menggunakan mobil dinas RI 9, dan saat menjadi Menhan (2000-2001), saya menggunakan pelat RI 10. Jadi, saya tidak pernah memakai mobil berpelat RI 36," tambahnya.
Mahfud Sindir Sulitnya Menemukan Pemilik RI 36
Mahfud juga menyindir bahwa meskipun banyak masyarakat yang penasaran mengenai pemilik mobil berpelat RI 36, banyak yang kebingungan untuk mengetahui siapa pemilik sebenarnya. "Aneh juga, kalau untuk mengetahui pelat mobil berpelat RI 36 tersebut masyarakat harus bingung dan terus bertanya," ungkapnya. Aksi Arogan Patwal yang Mengawal Lexus RI 36
Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi arogan petugas patwal yang mengawal Lexus LX 570 berpelat RI 36 menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, petugas patwal terlihat menunjukkan gestur menunjuk-nunjuk sopir taksi yang terhalang oleh kemacetan. Kejadian itu terjadi pada Rabu (8/1/2025), di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, ketika sebuah taksi Toyota Alphard berusaha berpindah jalur namun terhalang mobil lain.
Baca Juga
Dalam kejadian tersebut, patwal berusaha melancarkan lalu lintas namun menampilkan sikap yang dianggap arogan, yang kemudian menuai kritik di media sosial. "Saat itu petugas pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan taksi agar segera maju, namun terlihat gestur anggota yang menunjuk seolah arogan," jelas Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Argo Wiyono.
Teguran untuk Petugas Patwal
Sebagai tindak lanjut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberikan teguran kepada petugas patwal yang terlibat dalam insiden tersebut. "Anggota sudah dipanggil dan diberikan klarifikasi terkait kejadian ini serta diberikan sanksi teguran agar lebih humanis dalam melaksanakan tugas pengawalan," ujar Argo.
Pihak kepolisian juga akan melakukan klarifikasi lebih lanjut dengan pengemudi taksi yang terlibat dalam insiden ini untuk memastikan tidak ada tindakan atau ucapan yang dianggap tidak sopan atau arogan dari petugas patwal.