Kemenhub Dorong Optimalisasi Bandara Kertajati

fin.co.id - 09/01/2025, 23:06 WIB

Kemenhub Dorong Optimalisasi Bandara Kertajati

Kemenhub terus mendorong optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka.

fin.co.id – Untuk mendukung konektivitas dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi saat meninjau pengembangan kawasan bandara tersebut, Kamis, 9 Januari 2025.

Menhub Dudy yakin kawasan bandara Kertajati akan berkembang mengingat potensi yang dimiliki bandara tersebut.

"Bandara Kertajati ini memiliki potensi yang bagus. Kami dari Kemenhub akan mendukung segala upaya yang dilakukan untuk mengembangkan bandara Kertajati," ujar Menhub.

Sepanjang tahun 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang. Sebesar 82,8% merupakan penerbangan domestik, sementara 17,2% merupakan penerbangan internasional.

Angka pergerakan penumpang ini naik tiga kali lipat dibanding tahun 2023 yang sebesar 135.535 penumpang.

Sementara, itu jumlah pergerakan pesawat di sepanjang tahun 2024 sebanyak 3.411 penerbangan. Jumlah ini naik 158% dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 1.323 penerbangan.

Dominasi penerbangan masih pada tujuan domestik dengan rute penerbangan terbanyak dari dan menuju Denpasar, Medan, dan Balikpapan.

"Kami sedang mengundang maskapai agar membuka rute dan melayani penerbangan secara rutin dari dan menuju Bandara Kertajati. Kawasan bandara ini juga akan dikembangkan dengan maksimal," kata Menhub.

Terdapat empat strategi utama dalam pengembangan kawasan Bandara Kertajati. Pertama adalah dengan mengoptimalkan lahan bandara seluas 1.800 hektar dengan menempatkan fasilitas strategis yang saling terintegrasi melalui satu sistem moda transportasi (APMS).

Area yang akan terintegrasi adalah gedung terminal, mixed use commercial area, e-commece hub, dan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC).

Kedua, mengembangkan fasilitas non aeronautica atau mixed use commercial area yang terletak di tengah kawasan potensial bandara dengan luasan 21,9 Ha.

Ketiga, mengembangkan kawasan e-commerce hub sebagai pusat logistik kargo. Kawasan ini memiliki lahan seluas 68,4 hektar dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.

Keempat adalah dengan mengembangkan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) di atas lahan seluas 84,2 hektar. Pada KAMC ini terdapat fasilitas perawatan bandara atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).

Esnoe Faqih Wardhana
Penulis