1. Membantu Pembakaran Bahan Bakar yang Lebih Sempurna
Motor karburator menggunakan sistem mekanis untuk mencampur bahan bakar dan udara sebelum masuk ke ruang bakar.
Tidak seperti motor injeksi yang menggunakan ECU (Electronic Control Unit) untuk menghitung suplai bahan bakar secara presisi, motor karburator bergantung pada setelan manual.
Karena itu, proses pembakaran pada motor karburator cenderung kurang efisien jika mesin tidak mencapai suhu kerja optimal.
Saat pagi hari atau setelah motor lama tidak digunakan, bahan bakar di dalam karburator dapat mengendap.
Jika motor langsung digunakan tanpa dipanaskan, campuran bahan bakar dan udara mungkin tidak merata, sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna.
Akibatnya, performa motor berkurang, konsumsi bahan bakar menjadi boros, dan emisi gas buang meningkat.
Solusi:
Baca Juga
-
Panaskan motor karburator selama 2–5 menit di pagi hari atau sebelum digunakan.
-
Hindari menarik tuas gas saat proses pemanasan untuk mencegah banjir bahan bakar di ruang bakar.
2. Melumasi Komponen Mesin Secara Merata
Salah satu alasan penting memanaskan motor, baik karburator maupun injeksi, adalah untuk memastikan oli mesin bersirkulasi ke seluruh komponen.
Pada motor karburator, kebutuhan ini bahkan lebih kritis karena sebagian besar komponennya bekerja secara mekanis, seperti piston, ring piston, dan katup.
Ketika motor tidak dipanaskan, oli cenderung mengendap di dasar bak mesin.
Akibatnya, saat mesin langsung digunakan, komponen internal bekerja dengan pelumasan yang kurang optimal, meningkatkan risiko keausan.
Dengan memanaskan motor, oli akan bersirkulasi ke seluruh bagian mesin, melapisi komponen-komponen tersebut, dan mengurangi gesekan.
Apa Bedanya dengan Motor Injeksi?