Inilah salah satu alasan mengapa motor karburator tetap diminati, meskipun teknologinya sudah tergolong usang.
6. Tidak Tergantung pada Sistem Elektronik
Salah satu kelemahan motor injeksi adalah ketergantungannya pada sistem elektronik, seperti sensor dan ECU.
Jika salah satu komponen ini rusak, motor tidak akan bisa berjalan dengan baik atau bahkan mati total.
Sebaliknya, karburator bekerja sepenuhnya secara mekanis, sehingga lebih tahan terhadap gangguan listrik atau kerusakan elektronik.
Ketergantungan yang rendah pada teknologi modern ini membuat motor karburator lebih andal, terutama di daerah dengan infrastruktur listrik yang tidak stabil.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa motor karburator sering digunakan di wilayah terpencil.
7. Ketersediaan Suku Cadang yang Melimpah
Untuk motor-motor lama yang menggunakan karburator, suku cadangnya masih banyak tersedia di pasaran.
Baca Juga
Bahkan, di bengkel-bengkel kecil pun kamu dapat menemukan komponen yang dibutuhkan dengan mudah.
Ketersediaan ini membuat motor karburator lebih mudah untuk dirawat dan dijaga performanya.
Sebaliknya, suku cadang motor injeksi biasanya lebih sulit ditemukan di daerah tertentu, terutama komponen yang berkaitan dengan elektronik.
Selain itu, harga suku cadang injeksi juga cenderung lebih mahal, yang bisa menjadi kendala bagi pemilik motor.
Harus Rajin Dipanaskan
Bagi pemilik motor, khususnya motor keluaran lama yang masih menggunakan sistem karburator, memanaskan mesin sebelum digunakan adalah rutinitas yang tak boleh diabaikan.
Meski pada motor modern dengan teknologi injeksi pemanasan mesin tidak terlalu krusial, motor karburator memiliki kebutuhan berbeda yang membuat kebiasaan ini menjadi sangat penting.
Alasan Motor Karburator Harus Rajin Dipanaskan
Alasan Mengapa Motor Karburator Harus Rajin Dipanaskan, Image: Pexels / Pixabay