fin.co.id - Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, total berjumlah 176 orang.
Data tersebut merupakan data finis setelah semua korban berhasil dievakuasi. Namun menurut pejabat setempat, sejauh ini korban yang teridentifikasi baru 65 orang.
Pesawat milik maskapai Korea Selatan itu jatuh pada Minggu pagi pukul 09 waktu setempat atau 07.00 WIB dengan membawa 181 penumpang, di mana 175 penumpang dan enam awak pesawat.
Pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 2216 itu, baru saja dari Thailand dan hendak mendarat di Muan, Korea Selatan dengan membawa 175 penumpang.
Pesawat tersebut gagal mengeluarkan rodanya saat mendarat hingga tergelincir saat mendarat dan menabrak pembatas.
Kecelakaan itu diyakini setelah sayap pesawat tersebut menabrak burung hingga menyebabkan roda pesawat tidak befungsi.
Baca Juga
"Kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi" saat pesawat berusaha mendarat," demikian kantor berita Yonhap melaporkan.
Yonhap, mengutip otoritas bandara, mengatakan bahwa pesawat itu mencoba melakukan pendaratan darurat karena roda pendaratan tidak berfungsi ketika kecelakaan itu terjadi, setelah upaya pendaratan pertamanya gagal.
"Namun, pesawat itu tampaknya gagal mengurangi kecepatannya hingga mencapai ujung landasan pacu dan menabrak bangunan di tepi luar bandara", kata pihak berwenang.
Para saksi menyebutkan tanda-tanda bahwa roda pendaratan pesawat tidak aktif, dan mungkin menyebabkan.
Dari video yang beredar di media sosial, terlihat pesawat tersebut keluar dari landasan pacu dan menabrak pagar. Seketika gumpalan asap hitam besar terlihat membubung ke langit.
Gambar lain menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu, dan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat berada di dekatnya
Menara pengawas Bandara sempat mengeluarkan peringatan bird strike pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.
Pilot pesawat kemudian mengumumkan mayday pukul 8.58 pagi dan berusaha mendarat pada pukul 9 pagi. Namun tiga menit kemudian pesawat tergelincir pada pukul 9.03 pagi saat mendarat tanpa roda pendaratan. (*)