News . 21/12/2024, 15:41 WIB
Dalam pandangan Denny JA, universalisasi pesan agama ini bukan berarti menghapus perbedaan, tetapi merayakan keberagaman sebagai kekayaan bersama.
3. Kebahagiaan dan Makna Melalui Riset Ilmu Pengetahuan
Era ini adalah masa ketika kebahagiaan dan makna hidup tidak lagi hanya menjadi domain filsafat atau agama, tetapi juga sains.
Melalui riset positive psychology dan neuroscience, manusia kini memiliki peta untuk mencapai kebahagiaan. Denny JA merumuskan formula 3P + 2S: Personal Relationship, Positivity, Passion, Small Winning, dan Spirituality sebagai kunci menuju hidup bermakna.
“Semua manusia, tanpa memandang agama atau ideologi, memiliki potensi untuk bahagia,” ujar Denny JA. Kebahagiaan, menurutnya, bukan puncak, tetapi perjalanan. Ini adalah warisan kolektif yang dapat diakses oleh siapa saja yang mau hidup secara sadar.
4. Pertarungan Menafsirkan Agama Yang Sesuai Hak Asasi Manusia
Para nabi telah wafat, meninggalkan warisan yang kaya akan tafsir. Di era ini, tafsir agama tidak lagi menjadi domain eksklusif otoritas tertentu.
Artificial Intelligence hadir sebagai alat untuk mengeksplorasi dan membandingkan tafsir agama secara mendalam, membimbing manusia untuk memilih tafsir yang menumbuhkan ilmu pengetahuan, menghormati hak asasi manusia, dan membawa kebahagiaan.
Denny JA melihat AI sebagai jendela baru untuk memahami sejarah tafsir agama. Namun, ia juga mengingatkan bahwa AI tidak menggantikan kebijaksanaan manusia.
“Pilihan tetap ada di tangan kita. Tafsir yang benar adalah yang membuat dunia menjadi rumah yang lebih baik bagi semua,” tegasnya.
5. Pemberdayaan Spiritual Individu, Berkurangnya Otoritas Ulama, Pendeta dan Biksu
Era AI memberikan kebebasan lebih bagi individu untuk menemukan jalan spiritual mereka sendiri. Dengan AI yang memungkinkan eksplorasi lintas teks dan sejarah agama, manusia kini memiliki alat untuk memutuskan paham dan nilai spiritual yang relevan dengan hidup mereka.
Ulama, pendeta, biksu, dan guru tetap berharga sebagai penjaga hikmah, tetapi otoritas mereka tidak lagi absolut. “Era ini memanggil kita untuk menjadi pemimpin spiritual bagi diri sendiri, dengan kebebasan yang juga menciptakan tanggung jawab baru,” ujar Denny JA.
6. Perayaan Hari Raya Aneka Agama Secara Sosial dan Lintas Iman
Hari raya agama-agama adalah lebih dari sekadar ritus keagamaan. Mereka adalah momen untuk merayakan kehidupan, cinta, dan makna bersama.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com