Menteri PPPA ungkap 1 dari 4 Perempuan Indonesia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual: ini Tantangan Serius!

fin.co.id - 08/12/2024, 10:07 WIB

Menteri PPPA ungkap 1 dari 4 Perempuan Indonesia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual: ini Tantangan Serius!

Menteri PPPA Arifah Fauzi (Cahyono/Disway)

fin.co.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengungkapkan, 1 dari 4 perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual.

Angka tersebut kata Arifah, berdasarkan hasil survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2024.

Hal ini dikatakan Arifah saat memberikan sambutan saat acara Jalan Santai dan Kampanye Bersama Dare to Speak Up dalam rangka Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat pada Minggu, 8 Desember 2024.

Menurut Arifah, tingkat kekerasan terhadap perempuan menjadi tantangan serius.

"Data menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan serius. Survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2024 menunjukkan bahwa 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual," ujar Arifah.

Angka ini lanjut Arifah, tidak hanya mengingatkan tentang skala masalah, tetapi juga tentang pentingnya keberanian untuk berbicara dan bertindak.

"Kampanye Dare to Speak Up hadir untuk menguatkan perempuan mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri," tambahnya.

Arifah mengatakan, Undang-Indang tindak pidana kekerasan seksual dan berbagai upaya lainnya telah membawa harapan baru.

Saat ini sudah semakin banyak perempuan yang berani menyuarakan kebenaran membuka ruang untuk perubahan yang lebih baik.

Di sisi lain lanjut Arifah, pihaknya telah menetapkan 3 program prioritas utama untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan.

Yang pertama sambung Arifah, Kementerian PPPA, menggagas Ruang Bersama Merah Putih.

Lalu yang kedua, memfungsikan call center Sapa 129. Dan yang ketiga, membuat satu data tentang perempuan dan anak yang berbasis desa.

"Kita mengajak kita semua untuk menyatukan langkah dan menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," pungkasnya. (Cahyono)

Sigit Nugroho
Penulis