fin.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal memecat 27 kadernya karena dianggap melanggar etik partai. Puluhan kader partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu dinilai tidak sejalan dengan komitmen PDIP terhadap demokrasi di Indonesia.
"Mengingat pentingnya demokrasi yang berkeadilan agar otak pemerintahan bisa mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, partai terus-menerus melakukan evaluasi terhadap disiplin partai,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Sekolah PDIP, Jakarta, Rabu 4 Desember 2024.
Maka itu,Hasto memerintahkan jajrannya untuk melakukan evaluasi. Dia menegaskan, siapa pun yang melanggar segera berikan sanksi.
“Kepada seluruh jajaran DPD dan DPC untuk melakukan evaluasi siapapun yang melanggar disiplin partai akan kita kenakan sanksi organisasi,” katanya.
Menurut Hasto, langkah ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi ideologi dan organisasi menjelang Kongres PDIP Tahun 2025.
“Sehingga tersaringlah kader-kader Partai yang militan. Kader-kader partai yang menegakkan kebenaran. Kader-kader Partai yang tidak pernah takut di dalam menghadapi berbagai bentuk intimidasi," tegas politikus asal Yogyakarta ini.
Atas dasar itulah, kata Hasto, DPP PDIP akan mengadakan rapat tertutup untuk mendeteksi kader-kader yang indisipliner dalam pelaksana Pilkada Serentak 2024 yang baru saja berlalu.
Baca Juga
“Nantinya Partai akan memberikan sanksi yang begitu tegas. DPP sudah menerima masukan setidaknya sudah ada 27 orang yang akan dikenakan saksi pemecatan,” kata Hasto.
Hasto juga menyebut bahwa penegakan disiplin akan disampaikan dalam acara resmi Partai pada 17 Desember nanti. Proses ini, kata dia, diharapkan menjadi pembelajaran bagi seluruh kader agar lebih sadar akan tanggung jawab politik mereka.
“Nanti akan diumumkam tanggal 17 Desember bersama-sama, sekaligus. Jadi nanti dalam upacara partai itu kita akan umumkan, sudah ada protokol partai, supaya proses penegakan disiplin itu betul-betul annti menjadi kesadaran bagi seluruh kader-kader partai,” jelas Hasto.
Sebab, menurut Hasto, ketika seseorang sudah bergabung dengan partai politik, maka harus mendahulukan kepentingan partai, rakyat, bangsa, dan negara. “Disiplin adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita tersebut," ujar Hasto.
Lebih jauh, Hasto pun menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, akademisi, dan media yang terus mendukung perjuangan PDIP dalam menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap pergerakan politiknya.
“Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indoensia, seluruh masyarakat sipil, perguruan tinggi, para lawyer yang menyatakan dukungan kami, juga kepada rekan-rekan pers, mari kita bangun Indoensia Raya, jangan korbankan pengorbanan dari jiwa raga lebih dari 6-7 juta rakyat Indonesia demi kemerdekaan Indonesia kita," katanya.
(Ani)