Trump Ancaman Tarif 100 Persen ke Negara-Negara BRICS: Dampak Bagi Ekonomi Global dan Strategi Penggantian Dolar AS

fin.co.id - 01/12/2024, 10:59 WIB

Trump Ancaman Tarif 100 Persen ke Negara-Negara BRICS: Dampak Bagi Ekonomi Global dan Strategi Penggantian Dolar AS

Presiden terpilih AS, Donald Trump. ANTARA/Anadolu

fin.co.id - Pada Sabtu. 30 November 2024, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melontarkan ancaman yang bisa mengguncang ekonomi global.

Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump memperingatkan negara-negara BRICS bahwa jika mereka tidak membatalkan rencana mereka untuk mengembangkan mata uang alternatif selain dolar AS, mereka akan menghadapi tarif 100 persen terhadap produk-produk mereka yang dijual ke pasar Amerika.

"Kita memerlukan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS yang baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Mata Uang Dolar AS yang perkasa," ungkap Trump, dilansir Antara, Minggu, 1 Desember 2024.

Ancaman tersebut muncul di tengah upaya negara-negara anggota BRICS—Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—untuk memperkuat posisi mereka dalam perdagangan global dengan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Baca Juga

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini telah menyusun langkah-langkah untuk memperkenalkan mata uang alternatif yang bisa digunakan dalam transaksi perdagangan internasional, yang mereka anggap bisa mengurangi dominasi dolar yang selama ini mendominasi sistem keuangan global.

Dolar AS: Hegemoni yang Terancam

Sejak perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944, dolar AS telah menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global.

Peran ini memperkuat posisi Amerika Serikat dalam perekonomian global, memberikan keunggulan dalam hal perdagangan, dan memungkinkan negara ini untuk meminjam uang dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan negara lain.

Namun, upaya negara-negara BRICS untuk menggantikan dolar dalam transaksi internasional dapat mengancam hegemoninya.

Salah satu langkah konkret yang telah diambil oleh BRICS adalah mempromosikan penggunaan mata uang nasional mereka dalam perdagangan bilateral.

Baca Juga

Rusia dan China, misalnya, telah memperkenalkan perjanjian perdagangan yang menggunakan rubel dan yuan, menghindari penggunaan dolar.

Inisiatif ini diperluas dengan rencana untuk menciptakan mata uang baru yang dapat digunakan dalam transaksi antara negara anggota BRICS.

Reaksi Trump: Dampak Tarif dan Politik Ekonomi Global

Trump, dalam pernyataannya, jelas memperingatkan bahwa jika negara-negara BRICS tidak membatalkan rencana mereka, mereka akan dihukum dengan tarif yang sangat tinggi, bahkan hingga 100 persen.

Ancaman ini bertujuan untuk menegaskan posisi AS sebagai penjaga utama sistem keuangan global yang selama ini bergantung pada dolar.

Namun, ancaman tarif 100 persen ini bukan hanya soal perdagangan. Ini juga merupakan bagian dari strategi politik ekonomi AS untuk mempertahankan dominasi dolar di pasar internasional dan mencegah kebangkitan mata uang baru yang bisa menggantikan posisi dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Sementara itu, langkah BRICS untuk menciptakan mata uang alternatif dapat dipandang sebagai respons terhadap ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama dalam hubungan antara negara-negara besar seperti AS, China, dan Rusia.

Sigit Nugroho
Penulis
-->