The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025: Pameran Besar Indonesia di Riyadh, Gerbang Bisnis Baru ke Timur Tengah

fin.co.id - 26/11/2024, 15:30 WIB

The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025: Pameran Besar Indonesia di Riyadh, Gerbang Bisnis Baru ke Timur Tengah

The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025, Pintu Gerbang Membangun Bisnis di Timur Tengah

fin.co.id – Dalam upaya memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi, PT. Wahyu Promo Citra bersama Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), dengan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag), akan menyelenggarakan The 2nd Made in INDONESIA EXPO pada 17-19 April 2025, di Arena Venue, Riyadh, Arab Saudi.

Pameran ini bertujuan untuk membuka peluang bisnis yang lebih luas di pasar Timur Tengah dan memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia ke negara-negara kawasan tersebut.

Pameran ini mengusung tema “The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025, Pintu Gerbang Membangun Bisnis di Timur Tengah” yang mencerminkan potensi besar Indonesia untuk memperluas jejak bisnisnya di wilayah yang tengah berkembang pesat ini.

Direktur Utama PT. Wahyu Promo Citra, Sukur Saka, menyampaikan bahwa pameran ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk Indonesia, tetapi juga menjadi platform bagi perusahaan Indonesia untuk melakukan business matching, menjalin kemitraan, serta memperluas pasar mereka di Timur Tengah.

“Pameran ini adalah kesempatan strategis bagi Indonesia untuk membangun lebih banyak hubungan bisnis dan memperkenalkan produk-produk unggulan kepada pasar yang memiliki permintaan besar,” ujar Sukur Saka dalam acara pemaparan di Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, pada Selasa, 26 November 2024.

Partisipasi Pejabat Tinggi Indonesia dan Arab Saudi

Pameran ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang turut didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia, termasuk Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Menteri Investasi, Menteri BUMN, Menteri Pertahanan, serta Menteri UKM.

Di sisi lain, pameran ini juga mendapat perhatian besar dari pihak Arab Saudi, dengan undangan kepada mitra strategis dan perwakilan dari berbagai sektor industri untuk turut berpartisipasi.

Sukur Saka menjelaskan bahwa pameran ini akan ditempatkan di area seluas 6.000 meter persegi, dengan target 180 exhibitor yang terlibat, serta transaksi yang diproyeksikan mencapai Rp 2,5 triliun.

“Kami telah menerima komitmen partisipasi dari 40% exhibitor yang akan tampil, termasuk Pemprov Sulawesi Selatan yang turut mendukung acara ini,” tambah Sukur Saka.

Kesuksesan Pameran Pertama dan Proyeksi Transaksi

Pameran pertama Made in INDONESIA EXPO yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi pada 2018 tercatat sangat sukses, dengan hampir semua produk yang dipamerkan habis terjual.

Bahkan, sejumlah peserta pameran kehabisan stok pada hari terakhir karena tingginya minat pembeli. Transaksi yang tercatat mencapai Rp 200 miliar, dengan 15 kesepakatan bisnis yang berhasil dilakukan.

Muhammad Hasan Gaido, Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), mengungkapkan bahwa pameran ini sangat relevan dengan visi Saudi Vision 2030 yang dipimpin oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Saudi Vision 2030 bertujuan menjadikan Riyadh sebagai salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia, serta mempromosikan sektor-sektor penting seperti pariwisata, infrastruktur, dan teknologi.

Dengan adanya pameran ini, Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk memasuki pasar Saudi yang tengah berkembang.

“Pameran ini sangat penting bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produk unggulan mereka ke Arab Saudi. Selain itu, kebijakan mandatori untuk memenuhi kebutuhan catering, akomodasi, dan transportasi jamaah haji dan umrah Indonesia juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk memenuhi kebutuhan produk di sektor ini,” jelas Gaido.

Sigit Nugroho
Penulis