Pemerintah Siapkan Infrastruktur Dasar untuk Hunian Sementara Terdampak Erupsi Lewotobi

fin.co.id - 21/11/2024, 20:46 WIB

Pemerintah Siapkan Infrastruktur Dasar untuk Hunian Sementara Terdampak Erupsi Lewotobi

Tim SAR evakuasi korban letusan Gunung Lewotobi NTT.

Selain itu, dengan liburan Natal yang semakin dekat, proses percepatan pembangunan menjadi sangat penting agar pengungsi dapat merasakan kenyamanan dan perlindungan yang lebih baik.

"Kita harus segera membangun huntara, karena risiko musim hujan akan datang. BNPB sudah memulai proses pembangunan dan kami memastikan bahwa bantuan akan terus mengalir kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkap Pratikno dilansir Antara.

Data terbaru dari BNPB menunjukkan bahwa jumlah pengungsi yang terpusat kini telah menurun menjadi sekitar 5.117 jiwa, sementara 6.000 lebih pengungsi lainnya memilih untuk mengungsi secara mandiri ke rumah sanak saudara atau kerabat di sekitar wilayah tersebut.

Proses Relokasi dan Rencana Pembangunan Hunian Tetap

Selain mempercepat pembangunan huntara, pemerintah juga tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk relokasi pengungsi secara mandiri, renovasi rumah yang rusak, serta persiapan untuk pembangunan hunian tetap yang akan menjadi solusi jangka panjang bagi warga yang terdampak erupsi.

Pratikno menjelaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah telah melakukan pemetaan mengenai lokasi yang akan dijadikan tempat untuk hunian tetap. Nantinya, pembangunan hunian tetap ini tidak akan terpusat di satu wilayah, tetapi tersebar di beberapa lokasi yang aman dan terjangkau oleh warga terdampak.

"Kami pastikan proses pendataan akan melibatkan warga yang terdampak secara langsung. Proses ini akan berlangsung transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari mereka, sehingga mereka merasa ikut terlibat dalam keputusan yang diambil," ujar Pratikno.

Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Pemulihan

Pemerintah menegaskan bahwa dalam setiap langkah pemulihan, keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting. Bukan hanya dalam hal pendataan, tetapi juga dalam proses pembangunan hunian tetap dan pengelolaan sumber daya lokal, seperti pemanfaatan UMKM setempat dalam menyediakan material bangunan dan kebutuhan sehari-hari untuk para pengungsi.

"Kami berharap pembangunan huntara ini tidak hanya memberikan tempat tinggal yang layak, tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar melalui pekerjaan-pekerjaan yang dihasilkan dari pembangunan tersebut," tambah Diana Kusumastuti.

Keamanan dan Kesiapsiagaan Pasca-Erupsi

Sementara itu, meskipun aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus berlangsung, pihak berwenang memastikan bahwa tidak ada peningkatan aktivitas yang signifikan.

Area zona bahaya telah dipersempit, dan layanan pengungsian tetap terjaga dengan ketat. Keamanan pengungsi menjadi prioritas utama di tengah proses pemulihan ini.

Dengan langkah-langkah cepat dan terkoordinasi antara pemerintah pusat, BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum, serta pemerintah daerah, diharapkan pemulihan pasca-bencana erupsi Gunung Lewotobi dapat berjalan lancar, dengan kesejahteraan dan keselamatan pengungsi yang menjadi prioritas utama.

Namun, tantangan terbesar tetap ada: memastikan agar pembangunan huntara dan hunian tetap berjalan sesuai rencana, tanpa mengabaikan kualitas infrastruktur dan perlindungan jangka panjang bagi warga yang terdampak bencana. (*)

Sigit Nugroho
Penulis