"Jadi ada namanya TKDN, kandungan dalam negerinya berapa, itu dikunci, dimasukkan ke e-catalog kita. Tapi kalau TKDN-nya tinggi, dia masuk, bisa dibeli," paparnya.
Dengan begitu, ia berharap lebih banyak industri alat kesehatan dan farmasi yang bisa dibangun di Indonesia sehingga ketika terjadi pandemi, Indonesia tidak perlu mengimpor, tetapi cukup membeli produk dari dalam negeri. (Ann)