Kesehatan . 28/10/2024, 06:01 WIB
Kondisi sembelit atau susah buang air besar dapat menyebabkan penumpukan gas dalam lambung, yang kemudian bisa memicu bau nafas.
Proses pencernaan yang tidak lancar akan menyebabkan sisa makanan yang belum dicerna sempurna menghasilkan senyawa berbau tidak sedap.
Mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak tinggi atau makanan pedas, juga dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko naiknya gas dari lambung ke mulut.
Bau nafas memang tidak hanya berhubungan dengan kebersihan mulut, tetapi juga bisa menandakan adanya masalah di lambung, terutama jika disertai dengan gejala-gejala pencernaan lainnya.
Dengan menjaga pola makan, menghindari makanan pemicu asam lambung, dan mengonsumsi probiotik, Anda bisa mencegah atau mengurangi bau nafas yang disebabkan oleh kondisi lambung.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com