10 Tahun Menemani di PUPR, Topi Legendaris Basuki Hadimuljono Disimpan Dalam Galeri

fin.co.id - 23/10/2024, 09:08 WIB

10 Tahun Menemani di PUPR, Topi Legendaris Basuki Hadimuljono Disimpan Dalam Galeri

Topi Legendaris Basuki Hadimuljono Disimpan Dalam Galeri (Dokumen Tangkapan Layar)

fin.co.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, resmi berpamitan kepada PUPR jelang masa akhir jabatannya.

Pamitnya Basuki dari Kementrian PUPR ternyata meninggalkan kisah topi legendaris, yang kerap digunakan oleh Basuki saat menjalankan aktivitas kerjanya di lapangan.

Topi tersebut kini menjadi legendaris, karena terus dipakai serta tidak diganti selama Basuki menjabat sebagai Menteri PUPR selama 10 tahun.

Topi legendaris milik Menteri PUPR Basuki Hadimuljono itu, kini dimuseumkan di Galeri Bendungan di Gedung Direktorat Jenderal SDA, Jakarta.

"Topi saya kalau ditanyakan sekarang ada di Galeri Bendungan jadi masuk museum," kata Pak Bas dilansir dari TikTok @kemenpu saat fin.co.id kutip, Rabu 23 Oktober 2024.

Menurut Basuki Hadimuljono, terdapat 2 topi berlogo PUPR miliknya yang kini telah disimpan secara rapih di dalam di Galeri Bendungan. 

Dua topi tersebut diantaranya digunakan selama periode pertama menjabat dan satu topi yang dipakai selama periode kedua menjabat sebagai menteri PUPR.

"Ada sua topi yang seperti itu, yang periode pertama dan periode kedua ada di Galeri Bedungan Gedung SDA," jelasnya.

Nampak dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @kemenpu, topi tersebut diletakan di atas etalase kaca dan diberi penjelasan.

Topi biru dongker berlogo Kementerian PU-Pera menjadi salah satu ciri khas Basuki Hadimuljono, dikarenakan warnanya sudah sangat lusuh sering terkena terik matahari.

Saat meninjau pengerjaan proyek infrastruktur, bahkan saat mendampingi Pak Jokowi pun, topi itu tak pernah lepas dari kepala Mentri PUPR.

Topi berlogo PUPR itu selalu menemani keseharian Pak Bas selama 10 menjadi orang nomor satu di Kementerian menjabat, lalu kini disimpan dengan baik di dalam galeri.

Tuahta Aldo
Penulis