fin.co.id – Malam yang seharusnya menjadi akhir hari yang tenang berubah menjadi mimpi buruk bagi NF (26), seorang pria asal Bekasi, yang dikejar begal ganas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu malam, 16 Oktober 2024. Kejadian yang berlangsung cepat dan brutal ini meninggalkan trauma mendalam dan tulang kaki yang patah pada pria malang tersebut.
Sekitar pukul 22.00 WIB, NF melintasi Jalan Kebon Bawang dengan sepeda motornya setelah pulang dari bekerja. Tanpa disangka-sangka, dari balik kegelapan, sekelompok pelaku begal menghampirinya. Dengan detak jantung yang berdegup kencang, NF sadar bahwa nyawanya terancam.
Pengejaran Brutal di Tengah Kegelapan
Tidak ingin menjadi korban berikutnya dari kebiadaban para begal, NF meninggalkan motornya dan berlari sekuat tenaga menuju permukiman warga RW07 Kelurahan Kebon Bawang. Namun, takdir kejam masih menguntit di belakangnya.
Salah satu begal terus mengejar, seolah tidak puas hanya dengan mengintimidasi NF. Di tengah ketakutannya yang luar biasa, NF berlari tanpa arah, berharap setiap langkahnya akan membawa keselamatan.
Namun, dalam kecepatan lari yang panik, nasib buruk menghampiri. Kakinya tersandung keras, dan NF jatuh dengan kerasnya ke tanah, menyebabkan pergelangan kakinya patah. Di antara rasa sakit yang mendera, NF hanya bisa berharap pelariannya belum sia-sia.
Pertarungan Antara Hidup dan Mati
Dengan sisa tenaga yang tersisa, NF berusaha menyelamatkan dirinya. Warga sekitar yang mendengar kegaduhan segera keluar rumah, menyelamatkan NF dari tangan kejam para begal.
Para pelaku begal, mungkin merasa terancam dengan kehadiran warga, akhirnya melarikan diri, meninggalkan NF terkapar dengan rasa sakit yang luar biasa.
Baca Juga
Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menceritakan bagaimana warga yang panik melaporkan kondisi NF ke petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk meminta bantuan.
Dalam kondisi kritis dan tidak mampu berjalan karena patah tulang, bantuan harus datang cepat sebelum keadaan semakin memburuk. Warga yang tidak tahu harus berbuat apa, melihat damkar sebagai harapan terakhir di tengah malam yang mencekam itu.
Evakuasi Dramatis di Tengah Kegelapan Malam
Tidak lama setelah laporan diterima, tiga petugas pemadam kebakaran dari Gulkarmat Jakarta Utara segera tiba di lokasi. Mereka bergegas mengevakuasi NF, yang masih tergeletak dengan kaki patah, dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Dalam keheningan malam yang hanya ditemani suara sirine, NF dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja untuk mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin.
Rasa Syukur di Tengah Tragedi
Meskipun kakinya patah dan malam itu berubah menjadi momen terburuk dalam hidupnya, NF masih bisa bersyukur karena berhasil selamat dari amukan begal yang berpotensi merenggut nyawanya. Namun, rasa trauma mendalam akan pengalaman mengerikan ini akan menghantuinya dalam waktu yang lama.
Kejadian ini sekali lagi menjadi pengingat bahwa ancaman begal di Jakarta masih nyata dan mengintai siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Nyawa dan keamanan warga menjadi taruhan di jalanan yang gelap, dan malam itu, NF beruntung mendapatkan bantuan tepat waktu. (Disway/Cahyono)