fin.co.id - Pernahkah kamu mencoba menahan bersin dengan menutup mulut dan hidung?
Mungkin kamu berpikir itu cara terbaik untuk mencegah kuman menyebar, terlebih ketika kamu sedang berada di ruangan dengan banyak orang.
Namun, ternyata kebiasaan ini bisa sangat berbahaya!
Menurut para ahli kesehatan, menutup mulut dan hidung saat bersin bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius.
Salah satunya adalah perforasi faring, yaitu kondisi di mana dinding belakang tenggorokan robek.
Perforasi faring ini bisa terjadi karena tekanan yang kuat terjadi saat seseorang menahan bersin.
Kondisi ini dapat dikenali ketika mereka yang melakukannya kesulitan menelan dan terasa sakit saat berbicara.
Baca Juga
Lebih parahnya lagi, menutup mulut dan hidung saat bersin dapat menyebabkan udara terperangkap di antara paru-paru (pneumomediastinum).
Telinga pun bisa kena imbasnya, atau kondisi yang diamakan perforasi membran timpani.
Tidak hanya itu, bahkan pembuluh darah di otak bisa pecah (ruptur aneurisma serebral).
Sebuah kasus nyata menunjukkan seorang pria berusia 34 tahun mengalami robeknya dinding belakang tenggorokan akibat menahan bersin.
Bayangkan, sebuah tindakan yang dianggap sepele bisa berujung pada masalah kesehatan yang serius.
Seorang pria berusia 34 tahun pernah mengalami perforasi faring setelah mencoba menahan bersin dengan menutup mulut dan hidung.
Ia merasakan sensasi berbunyi di leher dan segera mengalami pembengkakan.
Ia pun kesulitan menelan dan berbicara. Setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa udara telah masuk ke jaringan dalam dan otot-otot dada.