Fenomena Doom Spending yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z, Belanja Tanpa Pikir Panjang!

fin.co.id - 30/09/2024, 22:22 WIB

Fenomena Doom Spending yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z, Belanja Tanpa Pikir Panjang!

fin.co.id - Di tengah kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu, banyak anak muda dari generasi Z mulai terjebak dalam fenomena yang disebut doom spending.

Istilah ini merujuk pada kebiasaan belanja tanpa berpikir panjang sebagai cara untuk menenangkan diri dari kecemasan terkait masa depan dan ketidakpastian ekonomi.

Meskipun tindakan ini mungkin memberikan kepuasan jangka pendek, dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan.

Kenapa Gen Z?

Fenomena ini semakin terlihat di kalangan Gen Z yang baru saja mulai memasuki dunia kerja, tetapi sudah dihadapkan dengan tantangan ekonomi global seperti inflasi, PHK massal, dan ketidakpastian masa depan.

Mereka merasa terjebak dalam lingkaran stres, dan belanja sering kali menjadi pelarian yang mudah dijangkau.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh platform belanja online, 45% responden Gen Z mengakui bahwa mereka sering melakukan pembelian impulsif ketika merasa cemas atau stres tentang kondisi keuangan mereka.

Hal ini sering diperburuk oleh kemudahan berbelanja melalui aplikasi, diskon besar-besaran, serta pembayaran kredit yang semakin mudah diakses.

Namun, doom spending bukanlah solusi untuk mengatasi masalah kecemasan ekonomi. Sebaliknya, tindakan ini justru menambah beban keuangan di kemudian hari, karena banyak dari mereka yang akhirnya menumpuk utang kartu kredit atau cicilan yang tidak terbayar tepat waktu.

Belanja impulsif seperti ini dapat membuat seseorang merasa lebih tertekan karena merasa bersalah setelah menghabiskan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Bagaimana Mengatasinya?

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi Gen Z untuk mulai menerapkan strategi pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Misalnya, menyusun anggaran bulanan, menabung secara rutin, dan menghindari pembelian yang tidak diperlukan.

Selain itu, mencari dukungan mental, baik melalui konseling maupun berbagi cerita dengan teman-teman, bisa membantu mengurangi stres tanpa harus berbelanja sebagai pelarian.

Doom spending bisa dihindari dengan kesadaran akan dampak buruknya, serta komitmen untuk menjaga kesehatan mental dan keuangan dalam jangka panjang.

Brigita
Penulis