fin.co.id - Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung mengatakan tidak ada anak ketum partai politik (parpol) yang terlibat dalam kasus dugaan perundungan di SMA Binus Simprug. Sebelumnya, beredar kabar salah seorang anak yang diduga melakukan perundungan merupakan anak politikus.
"Kami sudah mengecek Kartu Keluarga, semuanya tidak ada yang berkaitan dengan berita (anak politikus) tersebut," katanya kepada wartawan, Kamis 19 September 2024.
Gogo juga mengatakan, hasil visum sementara menunjukkan adanya tindak kekerasan. Namun, sambungnya, belum ada bukti terkait pelecehan seksual.
"Kalau sementara visum ya masih adanya tindak kekerasan saja," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum kasus dugaan pembulian, Agustinus Nahak mengatakan, terduga pelaku di Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berasal dari latar belakang yang kuat secara sosial.
Ia menyebut bahwa pelaku tersebut adalah anak pejabat dan juga anak ketua umum sebuah partai politik (parpol). Di mana, korban dalam kasus dugaan bullying ini adalah seorang siswa berinisial korban RE (16).
"Si siswa-siswa ini yang menyatakan diri langsung, memperkenalkan bahwa bapak saya adalah ketua partai, bapak saya adalah pejabat. Bukan dia (korban) yang ngarang, bukan," katanya, Jumat 13 September 2024.
Baca Juga
Agustinus mengungkapkan bahwa korban dalam kasus dugaan pembulian karena menolak memenuhi permintaan dari para terduga pelaku. Menurutnya, para pelaku memperkenalkan diri sebagai anak-anak dari orang-orang berpengaruh dan meminta korban untuk melayani mereka.
"Sehingga ketika mereka memperkenalkan diri sebagai anak-anak orang hebat itu, anak korban diminta untuk melayani mereka. Justru karena dia tidak mau dan tidak ikut, akhirnya kejadian ini terjadi," ungkapnya.
(Faj)