fin.co.id -- Susu ikan diusulkan menjadi alternatif susu sapi pada program makanan bergizi dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, , yang direncakan mulai dilaksanakan pada Januari 2025 mendatang.
Menurut ahli gizi klinik dr Putri Sakti, SpGK, pemerintah harus mempertimbangkan kandungan nutrisinya.
"Jika susu ikan benar digunakan untuk program makanan bergizi gratis, tentu saja pemerintah harus mempertimbangkan palatabilitasnya, kandungan nutrisinya," katanya kepada Disway Grup, Kamis 12 September 2024.
Menurutnya, kandungan pada susu ikan sangat penting untuk diperhatikan, salah satunya kandungan maltodekstrin yang memiliki indeks glikemik tinggi.
Baca Juga
- Penyebab Kanker Ovarium yang Harus Anda Ketahui, Waspada Mulai Sekarang!
- Mengenal Apa Itu Gondongan, Penyakit Menular yang Sering Menyerang Anak Bikin Pipi Membengkak!
"Indeks glikemiknya ini membuat kadar gula darahnya tidak terkontrol dan kelebihan risikonya juga pasti tidak baik untuk anak-anak," tuturnya.
"Atau misalkan penambahan dari gula pasir, perlu dikaji lagi apakah ada pengawet dan pewarna perasa tambahan, dan lain-lain," paparnya.
Ia pun menemukan beberapa susu ikan yang ditemuinya memiliki kandungan tambahan gula.
"(Susu ikan) biasanya ada kandungan tambahan gula yang harus kita perhatikan juga, maupun kandungan maltodekstrin yang indeks glikemiknya cukup tinggi sehingga kurang baik apabila dikonsumsi terutama untuk anak-anak secara rutin," bebernya.
Begitu pula dengan risiko berkurangnya nutrisi karena proses pengolahan yang panjang.
Baca Juga
- Heboh Bayi 19 Tahun di Malaysia Mengidap Kanker Ovarium Stadium 3
- Viral Mafia Skincare, BPOM Akan Beri Sanksi Tegas
"Otomatis semua olahan nutrisinya pasti sedikit menurun dibanding yang alami, jadi kalau boleh saran tetap di ikan alami," katanya.
Sehingga, ia menegaskan bahwa makan daging ikan secara langsung lebih baik dibanding mengonsumsi olahan (ultraprocess food).
"Yang terbaik tentu saja adalah mengonsumsi daging ikan secara langsung karena bagaimanapun juga makanan alami itu tetap lebih baik dibandingkan pengolahan."
Maka dari itu, dalam hal ini, ia menyarankan agar pemerintah justru menggalakkan konsumsi ikan secara alami dibandingkan susu ikan.
"Kalau saya pribadi menyarankan pemerintah justru menggalakkan, mengenalkan mengonsumsi olahan ikan yang alami dibandingkan kita memberikan susu ikan karena justru apa yang paling penting untuk anak-anak atau makan gratis ini adalah bagaimana kita bisa mengkonsumsi berbagai jenis ikan tanpa harus adanya intervensi pengolahan yang berlebihan," pungkasnya. (Annisa)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq