fin.co.id - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg, Jumat (6/9), meminta China untuk menghentikan dukungannya untuk Rusia.
"China tidak dapat terus mengobarkan konflik militer terbesar di Eropa tanpa berdampak pada kepentingan dan reputasi Beijing," kata Stoltenberg di Oslo, mendesak semua sekutu NATO untuk mempertahankan dukungan mereka bagi Ukraina.
Baca Juga
- Israel Siapkan Aksi Militer Terhadap Iran, Koordinasi dengan Amerika Serikat Diperkuat
- 5 Negara Sekutu AS dan Israel di Timur Tengah: Kekuatan dan Dinamika yang Kompleks
Dia menekankan bahwa cara tercepat untuk mengakhiri perang adalah dengan memberi Ukraina bantuan militer yang dibutuhkan untuk menang.
"Presiden Putin harus menyadari bahwa dia tidak dapat menang di medan perang tetapi harus menerima perdamaian yang adil dan abadi di mana Ukraina tetap menjadi negara yang berdaulat dan merdeka," kata Stoltenberg.
Dia memuji Norwegia atas kontribusi mereka terhadap kelompok tempur multinasional NATO di Lithuania, misi pengawasan udara, dan peningkatan anggaran pertahanannya.
Baca Juga
- Iran Larang Warganya Bawa Pager dan Walkie-Talkie Dalam Pesawat Komersial
- Korut Sebut Korea Selatan Kirim Drone Bawa Selebaran Propaganda
"Norwegia akan mencapai, dan benar-benar melampaui, pedoman NATO sebesar dua persen untuk anggaran pertahanan, dan menurut rencana jangka panjangnya, negara itu akan terus meningkatkan anggaran pertahanannya secara signifikan," katanya.
Sekretaris Jenderal NATO itu juga memuji Norwegia atas dukungannya terhadap Ukraina, termasuk penyediaan sistem pertahanan udara canggih, jet tempur F-16, dan kemampuan militer canggih lainnya.
"Komitmen jangka panjang Norwegia terhadap Ukraina menjadi contoh peran penting yang harus dimainkan oleh semua Sekutu," tambahnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq