fin.co.id- Jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah kabar anak SD yang menjadi korban bullying di sekolah.
Anak yang baru duduk di kelas 4 SD memakan sebuah roti yang isi berduri hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial melalui akun Instagram @elyandaa_ yang dilihat pada Sabtu 31 Agustus 2024. Dalam akun tersebut merupakan seorang perawat di IGF yang membagikan sebuah video dia dan rekannya sedang menangani pasien yang alami perundungan.
Video kurang dari 1 menit itu diunggah pada 27 Agustus 2024. Ia mengatakan tujuan mengunggah video ini supaya perilaku bullying ini tidak dinormalisasi.
"Makin kesini makin marak bgt kasus pembully4n Bener2 aku benci bgt sama pelaku dan yg menormalisasi kan hal2 spt ini," dikutip MasagiPedia.com di caption instagram.
Dalam video tersebut menampilkan korban yang duduk di kursi roda sedang ditangani oleh dua orang perawat. Awalnya anak SD tersebut ketakutan sampai akhirnya perawat memanggil ibunya.
Akhirnya apat polisi mendampingi korban dan melihat proses pengambilan duri yang tersangkut di tenggorokan tersebut.
Baca Juga
Duri pun berhasil dikeluarkan, panjangnya sekitar 3 sampai 4 cm. Posisi duri itu melintang dan hampir masuk ke ujung tenggorokan.
Di caption Elyanda juga menjelaskan kronologi dari perundungan yang dialami korban sekaligus pasiennya itu. Identitas korban juga dirahasiakan. Menurut keterangannya, korban yang masih duduk di kelas 4 SD, dirinya dipaksa untuk memakan roti oleh temannya. Namun tanpa sepengetahuan korban di dalam roti tersebut diisi duri atau sejenis tusuk gigi dari bahan plastik.
"Ini video aku repost pas saat ada anak kelas 4 sd di paksa sama tmnnya untuk makan roti yg ternyata diisi di dalamnya kaya duri atau sejenis tusuk gigi tipis berbahan plastik," jelasnya.
Duri yang hampir masuk ke tenggorokan dengan posisi melintang ini berhasil dikeluarkan, karena korban kooperatif.
"Saat diambil durinya sudah hampir mau masuk ke ujung tenggorokan dengan posisi melintang, pasti sakit bgt adek ini untuk adek ini kooperatif," tuturnya.
Meskipun kooperatif, korban sempat menangis dan dibujuk oleh tim medis, sampai duri yang masuk dapat dikeluarkan
"awalnya memang adek ini nangis terus tp lama2 kita bujuk dengan baik2 akhirnya durinya berhasil dikeluarkan," lanjutnya.
Meskipun menggunakan alat seadanya yang ada di IGD, perawat tersebut dapat menangani pasien dengan baik dan menjamin alat, alat yang digunakan steril.