Faizal Assegaf Sebut Jokowi Semakin Gelap Mata di Akhir Masa Jabatan: Bertindak Brutus Penuh Kemunafikan!

fin.co.id - 22/08/2024, 06:22 WIB

Faizal Assegaf Sebut Jokowi Semakin Gelap Mata di Akhir Masa Jabatan: Bertindak Brutus Penuh Kemunafikan!

Jokowi dan Kaesang Pangarep du vlog YouTube 2016 lalu

fin.co.id- Kritikus Politik dan Ketua Umun Partai Negoro, Faisal Assegaf mengomentari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianulir oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. 

Faisal Assegaf menilai, rapat Baleg DPR yang menolak putusan MK merupakan bagian dari upaya menjegal Anies Baswedan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 

"Kebencian rezim Jokowi pada Anies Baswedan menjadi bagian dari akar kerusakan bernegara. Demi tujuan jahat itu, semua partai (non PDIP) dan perangkat kekuasaan dimobilisasi secara brutal" katanya lewat keterangan tertulis, dikutip fincoid pada Kamis 22 Agustus 2024.

Dia menilai, saat ini rezim Jokowi secara terang-terangan memainkan politik dinasti di akhir masa jabatannya. 

"Sangat terang operasi politik dinasti Jokowi bertindak semena-mena. Sembari mengais untung di jalur culas dengan aneka kejahatan korupsi, kolusi dan nepotisme demi kepentingan kelompok" katanya. 

Faizal menyebut, tindakan rezim Jokowi semakin menyulut kemarahan rakyat dan membuat Anies Baswedan menuai simpati publik. 

"Asbab itu, Anies dan rakyat telah termarginal oleh rupa macam intrik politik keji Jokowi dan komplotannya" katanya. 

Di sisi lain, sambung Faizal, Anies tampil tegar, penuh kesabaran menghadapi kezaliman yang dipamerkan oleh Jokowi. 

"Bahkan semakin dekat lengser, Jokowi makin gelap mata, bertindak brutus dan penuh kemunafikan di hadapan rakyat" kata Faizal. 

Faizal bilang, tidak hanya Anies, namun PDIP dan berbagai elemen yang berkontribusi besar, justru disingkirkan dan diteror. 

"Jokowi menunjukan keperkasaan, seolah berkuasa untuk selamanya. Tidak peduli lawan atau kawan, semua diintimidasi" kata Faizal. 

Dia menilai, akselerasi kejahatan politik Jokowi seolah sulit dihentikan. Negara dan rakyat terposisi dalam kendali kekuasaan yang digerakkan secara otoriter, arogan dan menghalalkan segala cara. 

"Semua akan berakhir di tanggal 20 Oktober" katanya. 

Kini, kata Faizal, muncul desakan perlawanan dari jutaan rakyat untuk tuntutan hukum. Seruan adili Jokowi menjadi fokus gerakan perlawanan. 

"Jangan biarkan Jokowi dan dinastinya lolos begitu saja!" kata dia. 

Afdal Namakule
Penulis