fin.co.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengelar Youth Camp 2024 di Bandungan, Kabupaten Semarang pada 9-11 Agustus 2024. Youth Camp 2024 merupakan salah satu upaya yang dilakukan organisasi bernama Kemitraan dan Adaptation Fund untuk menanamkan kepedulian generasi muda atas perubahan iklim.
Direktur Operasional Kemitraan Saiful Doeana mengatakan, Youth Camp sudah diselenggarakan sejak 2022 hingga 2024 di setiap tahunnya. Ini merupakan bagian dari pogram Adaptation Fund di Kota Pekalongan yang salah satu tujuannya melibatkan anak muda dalam upaya adaptasi perubahan iklim.
"Kami sangat senang dan menghargai antusiasme teman-teman dalam mengikuti kegiatan ini, di mana terdapat kurang lebih 100 orang pemuda-pemudi dari tiga kota dan tiga kabupaten yang hadir," kata Saiful dalam keterangannya, Senin 12 Agustus 2024.
Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Soegiharto mengatakan, pengendalian perubahan iklim pada intinya bertujuan mengurangi dampak ekologi. Selain itu juga, kata dia, menguatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat melalui penciptaan mata pencaharian alternatif. "Kedua hal itu sangat membutuhkan peran generasi muda," pungkasnya.
Baca Juga
- Dilantik Jadi Mensos, Gus Ipul Memiliki Harta Rp24 Miliar dan Utang Rp162 Juta
- Tak Lolos Capim KPK, Nurul Ghufron: Selamat kepada 20 Nama yang Lolos
Dia berharap, peran serta generasi muda dalam pengendalian perubahan iklim diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran dan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan ketahanan masyarakat untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
“Generasi muda diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat, dengan aktif dalam menciptakan inovasi seperti pengolahan plastik, penggunaan teknologi digital dalam early warning system kebencanaan dan informasi iklim, dan lain-lain,” kata Soegiharto.
Adapun di akhir acara Youth Camp 2024, seluruh peserta akan mendeklarasikan aksi nyata yang akan mereka lakukan ke depannya. Dengan demikian, harapannya mereka bisa menginisiasi gerakan adaptasi perubahan iklim di daerah masing-masing.
Untuk diketahui, program Adaptation Fund di Kota Pekalongan telah berlangsung sejak 2021. Dalam perjalanannya, Kemitraan bersama Pemkot Pekalongan telah melakukan sejumlah upaya dalam mengatasi perubahan iklim seperti penanaman mangrove untuk mengurangi risiko peningkatan permukaan air laut. Kemitraan juga telah membantu pengadaan fasilitas dan sistem urban farming bagi para petani yang kehilangan lahannya akibat terendam rob.
Seperti diketahui, perubahan iklim masih menjadi isu yang belum membumi terutama di kalangan anak muda. Padahal dampak perubahan iklim sudah sangat terasa, terutama bagi penduduk di daerah Pantai Utara Jawa seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, Kota Tegal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Batang. Wilayah pesisir di enam daerah tersebut sering terendam banjir rob lantaran naiknya permukaan air laut.
Baca Juga
- 20 Capim dan Dewas KPK Lolos Profil Assessment, Ini Nam-namanya
- Gus Ipul Dilantik Jadi Mensos, PBNU: Beliau Lahir dari Keluarga Pesantren yang Dekat dengan Rakyat
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq