fin.co.id- Pemilik rumah penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia di Depok, Meita Irianty dihadirkan Polresta Depok saat jumpa pers pada Kamis pagi, 1 Agustus 2024.
Meita Irianty Nampak mengenakan baju tahanan orange dengan kedua tangan diborgol, celana hijau dengan jilbab bermotif cokelat. Wajahnya tampak lesu hanya bisa menunduk seolah sesali perbuatannya.
Meita hanya terdiam saat ditanya awak media, beberapa kali dia menunjukan gelagat mual lantaran diduga sedang hamil muda.
Salah satu polisi sempat mempersilakan tersangka duduk. Bukan hanya itu, polisi juga mengambil sebuah kantong plastik bening untuk berjaga-jaga jika tersangka hendak muntah.
Sepanjang jumpa pers berlangsung, Meita juga terlihat mual. Beberapa kali dia mengarahkan kantong plastik ke arah mulutnya.
Sebelumnya, Meita Irianty, pemilik daycare Wensen School di Depok, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan balita berusia dua tahun, MK. Dia langusung ditangkap di kediamannya.
Penetapan status tersangka ini diungkapkan oleh Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana pada Rabu malam, 31 Juli 2024.
Baca Juga
Kapolres Arya Perdana menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah meningkatkan status penyidikan kasus ini dan melakukan penangkapan terhadap Meita.
"Kami telah melakukan gelar perkara dan penangkapan terhadap yang bersangkutan. Saat ini, Meita sudah berada di Polres Metro Depok," ujar Arya. Penangkapan Meita dilakukan pada pukul 22.00 WIB di rumahnya.
Arya menambahkan, Meita ditangkap dalam kondisi baik dan kini berada di bawah pengawasan kepolisian.
Kasus ini mencuat setelah rekaman CCTV yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap MK viral.
Rekaman tersebut, yang diambil pada 10 Juni 2024 pukul 09.02 WIB, memperlihatkan MK menangis sambil memeluk kaki Meita.
Tanpa provokasi yang jelas, Meita terlihat melakukan kekerasan yang membuat MK terjatuh.
Kepolisian telah memeriksa empat saksi dan mengumpulkan bukti dari tiga rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan penganiayaan.
"Berdasarkan bukti dan keterangan saksi, Meita mengakui bahwa dia adalah orang dalam video tersebut dan tidak menyangkal tindak kekerasan terhadap balita ini," kata Arya.