fin.co.id- Sedikitnya 11 warga Israel tewas dan 19 lainnya luka-luka dalam sebuah serangan rudal di kota Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel pada Sabtu 27 Juli 2024.
Israel menuding militan Hizbullah yang melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, korban dari serangan itu adalah anak-anak yang saat itu sedang bermain sepak bola di sebuah lapangan.
“Informasi intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak tak berdosa,” kata Danie Hagari, dilansir dari Aljazeera, Minggu 28 Juli 2024.
Baca Juga
- Yoon Suk Yeol Ditangguhkan dari Tugas-Tugas Kepresidenan Korea Selatan
- Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Disetujui Majelis Nasional Korea Selatan
“Kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi Hizbullah… kami akan bertindak,” katanya lagi.
Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Kami membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams", kata pihak Hizbullah.
“Perlawanan Islam tidak memiliki hubungan dengan insiden ini,” katanya, mengacu pada sayap militernya.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan terbang pulang lebih awal dari perjalanannya ke Amerika Serikat.
"Segera setelah mengetahui bencana di Majdal Shams, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan agar kepulangannya ke Israel dipercepat secepat mungkin," kata kantor Netanyahu dalam sebuah posting di X.
Baca Juga
- Korsel Memanas! Presiden Yoon Suk Yeol Resmi Dilengserkan
- Krisis Pekerja, Jepang Harapkan Bantuan Tenaga Kerja dari Indonesia
Netanyahu juga mengatakan kepada pemimpin komunitas Druze di Israel bahwa Hizbullah akan menanggung kibatnya
“Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang belum pernah mereka bayar,” katanya dalam sebuah panggilan telepon, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Hizbullah yang bersekutu dengan Iran tersebut telah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di daerah dekat perbatasan Israel-Lebanon sejak 8 Oktober 2023 lalu, ketika Israel melancarkan perang di Gaza.
Serangan lintas perbatasan, yang menurut Hizbullah dilancarkan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di tengah perang Israel di Gaza, telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang lebih besar. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq