Ini Alasan Kejagung Tangkap Ujang Iskandar Usai Oplas di Bandara Soetta

fin.co.id - 27/07/2024, 00:18 WIB

Ini Alasan Kejagung Tangkap Ujang Iskandar Usai Oplas di Bandara Soetta

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ujang Iskandar Usai Oplas.

fin.co.id - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar menjelaskan alasannya menangkap Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ujang Iskandar di Bandara Soetta, Tangerang, Jumat 26 Juli 2024. Ujang yang juga mantan Bupati Kotawaringin Barat kerap mangkir dari pemeriksaan.

"Jadi karena dia sudah beberapa kali dipanggil tidak diindahkan, maka permintaan itu supaya saksi ini dihadapkan kepada penyidik," kata Harli kepada wartawan, Jumat 26 Juli 2024.

Harli mengatakan, penangkapan itu sesuai dengan permintaan dari penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Tengah. Usai ditelusuri, pihak imigrasi memberikan informasi kepada pihak Kejagung terkait keberadaan Ujang.

"Ternyata diperoleh informasi bahwa dari pihak imigrasi, yang bersangkutan melakukan perjalanan kembali dari Vietnam," ucap dia.

Harli mengatakan saat penangkapan oleh tim gabungan, Ujang bersikap kooperatif. Lebih lanjut, Harli mengatakan Ujang ditangkap untuk diperiksa karena pernah menjabat sebagai Bupati Kotawaringin Barat.

"Itu tadi, bupati dalam kapasitas sebagai Bupati Kotawaringin Barat. Makanya karena tahunnya sekarang sudah tidak bupati lagi, maka mantan bupati," tutur dia.

Harli menjelaskan, penangkapan Ujang terkait kasus dugaan korupsi penyimpangan dana penyertaan modal BUMD di Kotawaringin Barat Tahun 2009. Saat itu, kata dia, Ujang menjabat sebagai bupati.

"Sesuai surat dari Kejaksaan Tinggi Kalteng terkait dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dana penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat kepada Perusda Perkebunan Agrotama Mandiri," katanya.

Saat disinggung terkait nilai korupsi kasus tersebut, Harli ogah membeberkan lebih jauh. Dia mengatakan, pihaknya baru menangkap Ujang sepulang operasi plastik (oplas) dari Vietnam.

"Belumlah, ini kan kita cuma mengamankan saja," katanya.

Mihardi
Penulis