fin.co.id- Kepala Dinas Rahasia Amerika Serikat Kimberly Cheatle mengundurkan diri setelah peristiwa penembakan Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli 2024 lalu.
Kimberly Cheatle mengatakan, dirinya mundur lantaran tidak mampun memberikan keamaan.
“Saya bertanggung jawab penuh atas kelemahan keamanan ini,” kata Cheatle dalam email kepada stafnya, dikutip dari Aljazeera, Rabu 4 Juli 2024.
“Mengingat kejadian baru-baru ini, dengan berat hati saya telah membuat keputusan sulit untuk mundur sebagai direktur Anda," katanya.
Baca Juga
- Israel Siapkan Aksi Militer Terhadap Iran, Koordinasi dengan Amerika Serikat Diperkuat
- 5 Negara Sekutu AS dan Israel di Timur Tengah: Kekuatan dan Dinamika yang Kompleks
Kimberly Cheatle berhari-hari mendapat tekanan dan kritik karena dianggap gagal mencegah penembakan tersebut.
Dia berada di bawah tekanan dari anggota parlemen AS yang mempertanyakan seputar protokol keamanan terhadap kampenye Trump di Pennsylvania
Sementara Presiden AS Joe Biden berterima kasih kepada Kimberly Cheatle yang telah mengabdi puluhan tahun. Biden berencana untuk segera menunjuk penggantinya.
“Peninjauan independen untuk mengetahui apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya. Kita semua tahu apa yang terjadi hari itu tidak akan terulang lagi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas juga mengatakan pada hari yang sama bahwa ia telah menunjuk Ronald L Rowe, wakil direktur Dinas Rahasia, untuk menjabat sebagai penjabat direktur setelah pengunduran diri Cheatle.
Baca Juga
- Iran Larang Warganya Bawa Pager dan Walkie-Talkie Dalam Pesawat Komersial
- Korut Sebut Korea Selatan Kirim Drone Bawa Selebaran Propaganda
Sebelumnya, Donald Trump ditembak di telinganya oleh seorang pria bersenjata dari atas atap gedung yang berhadapan langsung dengan panggung kampanye Trump. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq