Joe Biden Dukung Pencalonan Kamala Harris Jadi Presiden AS

fin.co.id - 22/07/2024, 08:36 WIB

Joe Biden Dukung Pencalonan Kamala Harris Jadi Presiden AS
Wapres AS Kamala Harris menghadiri KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).  1e19c2a6c2d2778b9e2ca22a09014fb7

Wapres AS Kamala Harris menghadiri KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023). 1e19c2a6c2d2778b9e2ca22a09014fb7

Joe Biden Dukung Pencalonan Kamala Harris Jadi Presiden AS
Wapres AS Kamala Harris menghadiri KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).  1e19c2a6c2d2778b9e2ca22a09014fb7

Presiden AS Joe Biden, Image Credit: @joebiden/Instagram

fin.co.id - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, membatalkan upayanya untuk terpilih kembali sebagai presiden Amerika pada Minggu, 21 Juli 2024, di tengah meningkatnya pertentangan di dalam Partai Demokrat.

Joe Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari partai tersebut melawan Donald Trump dari Partai Republik dalam pilpres AS November 2024 mendatang.

Dalam postingannya di X, Biden mengatakan dia akan tetap menjalankan perannya sebagai presiden dan panglima tertinggi sampai masa jabatannya berakhir pada Januari 2025, dan akan berpidato minggu ini. Dia tidak terlihat di depan umum sejak dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu dan menjalani isolasi di rumahnya di Pantai Rehoboth, Delaware.

"Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai dan negara saya jika saya mundur dan fokus hanya pada memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," tulis Biden, seperti dilansir Reuters.

Ketua Komite Nasional Partai Demokrat, Jaime Harrison, mengatakan masyarakat Amerika akan segera mendengar dari partainya mengenai langkah selanjutnya dan jalan ke depan untuk proses pencalonan.

Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari setengah abad seorang presiden petahana Amerika mengundurkan diri dari pencalonan partainya.

Jika secara resmi dicalonkan, Harris, 59 tahun, akan menjadi perempuan kulit hitam pertama yang mencalonkan diri untuk memimpin partai besar dalam sejarah Amerika.

Seorang mantan jaksa agung California dan mantan senator AS, dia gagal mencalonkan diri sebagai presiden melawan Biden pada 2020.

Niat saya adalah mendapatkan dan memenangkan nominasi ini, kata Harris dalam sebuah pernyataan. "Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat - dan mempersatukan bangsa kita - untuk mengalahkan Donald Trump."

Meski demikian, jajak pendapat publik menunjukkan kinerja Harris tidak lebih baik secara statistik dibandingkan Biden melawan Trump.

Dalam pertarungan hipotetis head-to-head, Harris dan Trump sama-sama memperoleh dukungan sebesar 44 persen dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada 15-16 Juli yang dilakukan segera setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada 13 Juli.

Trump unggul atas Biden dengan selisih 43 persen berbanding 41 persen dalam jajak pendapat yang sama, meski perbedaan 2 poin persentase tersebut tidak berarti mengingat margin kesalahan jajak pendapat tersebut sebesar 3 poin. (*)

Sigit Nugroho
Penulis