Federasi Prancis Kutuk Nyanyian Rasis dari Pemain Argentina, Presiden FFF Gugat ke FIFA

fin.co.id - 17/07/2024, 07:53 WIB

Federasi Prancis Kutuk Nyanyian Rasis dari Pemain Argentina, Presiden FFF Gugat ke FIFA

Logo Federasi Sepam Bola Prancis (FFF)

fin.co.id-  Federasi Sepak Bola Prancis atau Federation Francaise de Football (FFF) murka dengan perilaku rasis dari pemain Argentina terhadap Prancis

Presiden FFF Philippe Diallo mengutuk perilaku rasis itu yang dianggap diskriminatif yang sudah tak bisa ditoleransi kepada pemain timnas Prancis. FFF kini menggugat federasi sepak bola Argentina ke FIFA.

"Bertentangan dengan nilai-nilai olahraga dan hak asasi manusia, presiden FFF memutuskan untuk secara langsung menggugat Federasi Sepak Bola Argentina dan FIFA dengan mengajukan Langkah hukum atas pernyataan ofensif yang rasis diskriminatif," kata FFF seperti dikutip AFP pada Rabu 17 Juli 2024.

Saat merayakan kemenangan Argentina di Copa Amerika 2024, Enzo Fernandez dan para penggemar sedang menyanyikan lagu yang liriknya mengejek pemain Timnas Prancis yang hampir semua merupakan pemain keturunan dari Afrika. 

Dalam lirik lagu itu, mereka juga menyindir Klyan Mbappe yang memacari seorang transgender. Berikut liriknya: 

"Ils jouent pour la France mais viennent d'Angola... Ils vont bien courir... Ils aiment baiser des trans.... Leur mère est nigériane.. Leur père est cambodgien mais sur le passeport : Français... On attend des sanctions, et vite ."

(Mereka bermain untuk Prancis tapi berasal dari Angola.. Mereka akan berlari dengan baik.. Mereka suka berhubungan dengan waria... Ibu mereka orang Nigeria.. Ayah mereka orang Kamboja tapi di paspor: Prancis.. Kita menunggu sanksi, dan segera...) 

Setelah nyanyian itu, beberapa detik kemudian, Enzo Fernandez mematikan siaran langsungnya. 

Rekan setim Enzo Fernandez di Chelsea yang juga pemain timnas Prancis, Wesley Fofana, mengkritik keras video yang beredar di media sosial itu dengan menyebut ujaran tersebut merupakan terang-terangan aksi rasisme.

"Sepak bola pada 2024: tanpa rasisme sama sekali," kata pemain internasional Prancis itu dalam X.

Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera juga meminta FIFA agar mengambil tindakan karena kejadian ini terus berulang-ulang dilontarkan kepada timnas Prancis.

"Menyedihkan. Perilaku semakin tidak dapat diterima karena diulang-ulang. FIFA: Reaksi?," tulis Oudea-Castera dalam X. 

Argentina dan Prancis saling beradu saraf urat sejak Piala Dunia 2018 di mana Les Bleus menjungkalkan tim Tango dalam 16 besar yang memberi jalan untuk menjuarai Piala Dunia di Rusia tersebut.

Dua tahun kemudian, Argentina membalas dendam atas Prancis dalam final Piala Dunia 2022 dengan memastikan gelar juara dunia ketiga mereka. (*) 

Afdal Namakule
Penulis