Joe Biden Keselip Lidah Sebut Presiden Ukraina Putin

fin.co.id - 12/07/2024, 13:31 WIB

Joe Biden Keselip Lidah Sebut Presiden Ukraina Putin

Joe Biden dukung Israel

fin.co.id-  Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali keselip lidah saat konferensi pers menjelang penutupan pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C, Kamis 11 Juli 2024.

Hal ini terjadi ketika Joe Biden mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya.

Namun bukannya memanggil nama Volodymyr Zelenskyy, Joe Biden justru menyebut nama Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!" kata Biden.

Baca Juga

Begitu menyadari kesalahannya, Biden segera meralat ucapannya. "Saya rupanya sangat fokus mengalahkan Putin," ucap dia.

Biden belakangan ini jadi perbincangan public Amerika. Banyak pihak yang merasa khawatir akan dirinya yang kini maju kembali sebagai calon presiden AS melawan Donald Trump.

Pasalnya, pada debat Calon Presiden pada akhir Juni lalu, Biden nampak kaku dan linglung saat debat melawan Trump. Jawaban yang dia lontarkan tidak terarah dan tak fokus.

Banyak pihak yang meragukan daya mental Biden dan kemampuannya menjalankan tugas kenegaraan apabila nanti terpilih lagi sebagai presiden. Beberapa pihak lainnya secara gamblang meminta Biden mundur dari calon presiden.

Bukan kali ini aja Joe Biden keselip lidah. Belum lama ini presiden berusia 81 tahun ini pernah keselip lidah saat konferensi pers belum lama-lama ini.

Baca Juga

Saat menjawab pertanyaan wartawan, ia salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump.

"Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden," ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.

Selain itu, Biden juga memberi pernyataan mengenai pertimbangan mencabut pembatasan terhadap Ukraina memanfaatkan senjata buatan AS untuk menyerang target di teritori Rusia.

Presiden AS mengatakan bahwa ia akan terlebih dahulu mendengarkan saran dari petinggi militer serta pejabat pertahanan dan intelijen untuk menentukan "hal logis yang akan dilakukan" dari hari ke hari. (*)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Afdal Namakule
Penulis
-->