News . 01/07/2024, 09:41 WIB
fin.co.id - “Betapa berbedanya pandangan sebagian kalangan terpelajar dengan mayoritas pemilih di pilpres 2024. Kalangan terpelajar di media, juga civil society, guru besar kampus mengeritik Jokowi, Gibran dan Prabowo keras sekali, mulai bulan November 2023- Febuari 2024.
Yang terjadi Prabowo- Gibran justru tambah populer dan akhirnya menang satu putaran saja.
Aneka paradoks ini termasuk yang dibahas dalam buku Denny JA, berjudul: “Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA.” Buku itu 1 Juli 2024 resmi diluncurkan.
Berbagai paradoks lainnya juga dianalisis di buku itu. Bulan Agustus 2023, LSI Denny JA mengumumkan lewat publikasi persnya. Prabowo, jika berpasangan dengan Gibran, akan mengalahkan Ganjar dengan pasangannya dan Anies dengan pasangannya.
Inilah survei pertama, dengan riset dan data mengumumkan Prabowo mungkin menang jika berpasangan dengan Gibran.
Seketika, publikasi LSI Denny JA ini membingungkan banyak orang. Bagaimana mungkin Gibran bisa membantu Prabowo menang dalam pilpres? Apalagi saat itu, di bulan Agustus 2023, masih ada undang-undang yang melarang capres dan cawapres untuk maju jika belum berusia 40 tahun.
Saat itu, Gibran belum berusia 40 tahun. Secara undang-undang mustahil Gibran bisa dicalonkan sebagai calon wakil presiden. Dicalonkan saja mustahil, apalagi diprediksi menang?
Lalu di bulan November 2023, Mahkamah Konstitusi membolehkan mereka yang belum berusia 40 tahun untuk maju sebagai capres atau cawapres, sejauh pernah menjadi kepala daerah. Akhirnya, Gibran pun memenuhi syarat untuk diajukan sebagai calon wakil presiden.
Seketika, serangan publik keras sekali kepada Gibran. Common sense saat itu merasa suara pasangan Prabowo-Gibran, akan turun drastis. Bukankah kritik atas mereka dahsyat sekali, bertubi- tubi.
Namun, LSI Denny JA justru mengumumkan sebaliknya. Prabowo setelah dipasangkan secara resmi dengan Gibran justru melompat tinggi sekali, meninggalkan Ganjar Pranowo jauh sekali.
Sebelum itu, antara Ganjar dan Prabowo, elektabilitas mereka saling mengalahkan. Tapi ketika Gibran dikritik luas, Denny JA justru mengumumkan pasangan Gibran dengan Prabowo justru melesat, meninggalkan pasangan Ganjar dengan Mahfud di atas 10%.
Bukankah ini di mata sebagian kalangan terpelajar saat itu aneh bin ajaib? Denny JA keras sekali dihantam aneka medsos dengan tuduhan pembohongan publik.
Tapi sebagian yang juga tak percaya publikasi Denny JA itu melihat jejaknya yang akurat untuk empat pemilihan pilpres sebelumnya, dari pilpres 2004-2019.
Bulan Desember 2024, kritik kepada Jokowi, dan Gibran mengeras di kampus. Denny JA malah mengumumkan kemungkinan Prabowo- Gibran menang satu putaran saja.
Lalu datanglah era pemilihan tanggal 14 Februari 2024. Jam 11.30 siang, TPS belum ditutup, para pemilih masih mencoblos terutama di wilayah Indonesia bagian Barat.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com