Catatan Dahlan Iskan

Robert Pebble

fin.co.id - 10/06/2024, 06:01 WIB

Lapangan golf Pebble Beach di Carmel, daerah di antara Los Angeles dan San Fransisco.--

Leong Putu

Dalam dompet kusimpan uang/ Dalam hati kusimpan rindu/ Pak bos kapan Njenengan pulang/ Galuh banjar apa gak dirindu?/ .... 365_mantun tanya

Mirza Mirwan

Anda tahu Amien Rais, tentu. Semakin bertambah tua, Amien Rais (80) semakin nalarnya kepuntir-puntir. Gimana, nggak? Semasa jadi ketua MPR di awal reformasi ia yang punya ide mengamandemen UUD 1945 -- sampai empat kali. Dalam salah satu amandemen mengamanatkan pemilihan presiden secara langsung. Eh, ketika bertemu Ketua MPR Bambang Soesatyo Rabu yang lalu lha kok ia setuju bila pemilihan presiden dikembalikan ke MPR. Artinya harus amandemen lagi. Amien bilang dulu itu ia sangat naif (naive). Selengkapnya Anda pasti sudah baca beritanya. Mungkin benar bahwa ada unsur politik uang dalam pilpres langsung. Tapi yang menerima kan rakyat, utamanya rakyat kecil. Dengan pilpres lewat MPR tetap saja ada politik uang, tapi ysng menerima rakyat besar (anggota MPR). Lebih murah, malah. Ilustrasinya begini: Jumlah anggota MPR sebanyak 732 orang --- 580 anggota DPR dan 152 anggota DPD. Untuk memenangi kursi presiden cukup meraih setengah lebih satu suara (367 suara). Artinya capres dari partai yang punya 100 kursi DPR tinggal mencari 267 suara lagi. Taruhlah satu suara dihargai Rp1 miliar, hanya butuh dana Rp267miliar. Artinya kalau punya dana sebesar capres Ganjar-Mahfud kemarin malah bisa membeli dengan harga Rp2miliar/suara. Nah, anggota DPR/DPD mana yang nggak ngiler tuh!

Baca Juga

DjokoLodang

-o-- Suami sering disebut sebagai kepala keluarga. Lalu, istri sebagai apa? * Istri leher keluarga. Yang bisa mengarahkan kepala bergerak ke mana saja, --jL-

Tyong Antonio

Acceptence rate gaokao nasional China hanya 0,1℅?? Masuk akal?? Berarti diantara 1000 hanya satu.

djokoLodang

Baca Juga

-o-- Ibu mertua tiba di rumah dari jalan-jalan mal dan menemukan menantu laki-lakinya sedang marah. Dengan wajah cemberut dia mengemasi barang-barangnya. "Apa yang terjadi?", mertua bertanya dengan cemas. "Apa yang terjadi?! jawab menantu. "Kemarin saya kirim email, saya akan pulang hari ini dari perjalanan bisnis bersama bos. Pagi tadi saya pulang, dan coba tebak apa yang saya temukan? Istri saya, ya, putri Anda, sedang berada di kamar bersama seorang pria! Ini tidak bisa dimaafkan. Ini lah akhir dari pernikahan kami." "Tenang, tenang!” kata ibu mertua. “Putriku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu! Pasti ada sesuatu. Tunggu sebentar. Saya akan bicara dengannyi dan mencari tahu apa yang terjadi." Beberapa saat kemudian, ibu mertua kembali dengan senyum lebar. "Sudah kubilang pasti ada penjelasan sederhana.......dia tidak menerima emailnya." --jL-

Ari Nur Cahyo
Penulis
-->