Investasi . 05/06/2024, 07:10 WIB
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, harapan penurunan suku bunga tumbuh karena data AS yang lemah dan dolar merosot.
"Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 52,1 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, naik dari ekspektasi kemarin mengenai peluang sebesar 47 persen," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 4 Juni 2024.
Ibrahim mengatakan Alat CME Fedwatch menunjukkan pada hari Selasa. Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian menunjukkan pada hari Senin bahwa aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei.
Menurutnya, data PMI, yang dirilis hanya beberapa hari setelah data produk domestik bruto (PDB) melemah, mendorong spekulasi bahwa perekonomian AS sedang melemah, yang dapat menandakan inflasi yang lebih rendah dan memberikan kepercayaan lebih kepada Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga.
"Gagasan ini membuat dolar tenggelam ke posisi terendah dua bulan pada hari Senin (3/6/2024)," tuturnya.
Dikatakannya, pertemuan kebijakan The Fed berikutnya akan berakhir pada 12 Juni, ketika data harga konsumen juga akan dirilis. Para pedagang dan analis tidak melihat adanya risiko perubahan kebijakan pada pertemuan tersebut, namun para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka.
Selain itu, kata Ibrahim, Bank Sentral Eropa (ECB) telah menyampaikan pesan bahwa para pembuat kebijakan akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mereka.
"Namun kenaikan inflasi pada data minggu lalu mungkin membuat para pejabat berhenti sejenak ketika mempertimbangkan kapan pelonggaran berikutnya akan dilakukan," tambahnya. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com