Antre Maling

fin.co.id - 20/05/2024, 06:00 WIB

Antre Maling

Dahlan Iskan memotret salah satu aksi pengunjung persidangan Donald Trump saat antre sebelum masuk ruang sidang.-Dahlan Iskan-

Si ceriwis ganti berteriak ke arah Si salon. Memaki Trump. Lalu disusul teriakan Si Pirang. Tidak sahut-sahutan karena Si salon tidak pernah memutus mulutnyi. Dia monolog. Semua yang merespon dari antrean juga wanita. Tidak ada laki-laki yang ikut urusan perempuan.

Si salon berhenti sendiri. Ngacir ke arah mobil-mobil televisi di belakang sana. Mungkin berniat orasi di depan kamera.

Kalau betul pukul 09.00 sidang dimulai mestinya setengah jam lagi antrean bisa bergerak maju. Tidak ada tanda-tanda itu. Memang di jalan depan pengadilan sudah kian sibuk. Mobil searah kian banyak. Kamera-kamera televisi kian siap di pinggir jalan. Dari antrean di bagian tengah tidak bisa melihat detil suasana di jalan itu.

Sesekali lewat mobil yang dipasangi layar lebar di bagian sampingnya. Terbaca gerak digital di layar itu. Terbaca tulisan besar: Tiga Presiden yang memperkarakan lawan politiknya. Washington, Lincoln, Biden. Layar mati sekejab. Lalu muncul tulisan di layar lagi. Hero. Hero. Coward.

Itu iklan politik berjalan. Dari kubu Trump. Mengecam Biden.

Taktik itu mengingatkan saya ke taktik jitu Bonek di stadion. Terutama saat wasit berlaku curang ke Persebaya. Bonek meneriakkan kecaman pada wasit tanpa kena pidana.

"Wasiiiit..." teriak ribuan Bonek di tribun kanan.

"Maliiiiiing..." teriak ribuan Bonek di tribun kiri.

Tidak ada Bonek yang meneriakkan 'Wasit Maling'.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Tulisan 19 Mei 2024 Berjudul Antre Bonek

Juve Zhang

Om Biden sudah tanda tangan demi kampanye pilpres..... Mobil lIstrik Tiongkok akan dikenakan pajak bea masuk 100%. Tesla ,Ford, GM sudah tahu mereka akan kalah tanpa bea 100%. BYD tetap akan buka pabrik di Meksiko. Akankah Piyati ekspor ke Amerika dengan 100% tarif?? Nampaknya tidak masuk. Piyati tahu jika masuk akan kena banyak masalah. Perang dagang akan terus ramai..."Free trade" yg tahun 90 an menggema dunia sudah di tinggalkan.. dulu semua negara ramai buat free trade...sekarang era perang yg trending. Perang "melon" pun makin ramai....Trump pasti kaget Melon Tua pun kena Bea Tarif Megang 5 juta Dolar...tahu mahal begitu pastinya Trump tak berani megang melon yg ada tariff 10000 % ....wkwkwk. perang dagang tarif 100% saja sudah sangat mahal...ini perang Melon pun sangat menghebohkan...sampai pak Bos rela antrian Panjang demi nonton Perang Tariff Bea Megang Melon ....wkwkmkmk

Lagarenze 1301

Starlink sudah menjelajah wilayah Indonesia. Sudah banyak yang pakai, meski untuk Indonesia baru hari ini diresmikan oleh Om Elon Musk di Bali. Tarif bulanan Rp 750 ribu. Harga perangkatnya Rp 7,8 juta. Pasangnya simpel dan bisa di mana saja, yang penting menghadap ke langit. Kecepatan akses internet bisa sampai 200 Mbps, bahkan lebih, namun ada keluhan cuma sampai 50 Mbps. Starlink menggunakan satelit, bukan fiber optik. Lebih cocok untuk daerah terpencil dan kawasan pulau yang tak terjangkau sinyal operator nasional. Tentu tak cocok untuk masyarakat perkotaan. Jauh lebih murah pakai provider nasional seperti Indihome, MyRepublic, Biznet, atau lainnya. Cuma bayar bulanan, perangkat disediakan oleh provider. Paket 700 ribuan sudah cukup untuk satu kantor. Atau paket 300 ribuan untuk satu rumah. Kalau untuk pribadi, lebih cocok Telkomsel, Ooredoo, XL, dan lainnya. Paket Rp 50 ribu sudah dapat kuota 20 GB. Sudah cukup untuk sekedar baca dan tulis pesan WA, baca berita, nonton TikTok, IG, sesekali YouTube, dan komen di CHD.* 

Tivibox

Ari Nur Cahyo
Penulis