FIN.CO.ID- Staf khusus Kementerian Keuangan, Prastowo Yustinus menanggapi artis Enzy Storia yang mengaku bahwa tas yang dia beli dari luar negeri ditahan oleh Bea Cukai di Bandara.
Enzy akui, tas tersebut tak diambilnya karena biaya masuk yang ditagih oleh Bea Cukai lebih besar dari pada harga tas sendiri.
Enzy lalu merasa penasaran dengan tas itu. Sebab tak ada kabar selanjutnya setelah ditahan.
BACA JUGA :
- Bea Cukai Angkat Bicara soal Penetapan RR sebagai Tersangka Korupsi Gula Impor Ilegal: Kami Dukung Kejaksaan Agung
- Ditetapkan Jadi Tersangka, Eks Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Riau Langsung Ditahan
"Penasaran tas yang ngga gue tebus karena mahalan harga pajak daripada harga tasnya udah dikirim balik belum ya ke pengirim" tanya Enzy Storia melalui akun X.
Menanggapi itu, Prastowo mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta.
Pras mengatakan, setelah melakukan komunikasi dan penelusuran, bahwa barang tersebut (tas) adalah hadiah yang dikirim ke Enzy oleh penjual sebagai kompensasi kekeliruan pengiriman sebelumnya.
Karena merupakan hadiah, pengirim mendeklarasikan harga di bawah yang sebenarnya. Hal ini menimbulkan tambah bayar.
"Petugas kemudian melakukan koreksi sesuai ketentuan dan referensi harga retail" ujarnya.
Dia melanjutkan, nilai koreksi lebih tinggi dari harga retail dan tas tersebut merupakan barang substitusi, Enzy mempersilakan PJT (Perusahaan Jasa Titipan) untuk mengembalikan barang itu ke pengirim hadiah.
BACA JUGA:
- Kepala Kantor Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
- Pejabat Pelindo dan Bea Cukai Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Impor Gula PT SMIP
"Namun mengingat tidak ada mekanisme tersebut, maka barang tersebut sampai saat ini masih tersimpan dengan baik di gudang PJT, bukan dikuasai Bea Cukai" ucapnya.
"Terhadap kejadian ini, kami telah berkoordinasi dengan pihak PJT, mereka bertanggungjawab atas tambah bayar yang ditimbulkan dan setuju melanjutkan penyelesaian barang kepada pengirim" imbuh Prastowo. (*)
